METRO7.CO.ID, Paringin – Sebanyak 32 pemuda dari 19 desa di Kecamatan Paringin dan Kecamatan Juai, mengikuti pelatihan otomotif sepeda motor dan instalasi penerangan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Balangan.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai awal Januari sampai bulan Februari 2018 tersebut, merupakan bagian dari program Pemkab Balangan bekerja sama dengan CSR PT SIS, PT PAMA, dan PT BUMA.

Menurut Kepala BLK Balangan, Sintapare, pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bekal ilmu terkait otomotif dan instalasi penerangan bagi para peserta. Sehingga, peserta yang masuk dalam kategori usia produktif ini bisa mengaplikasikan ilmu yang diberikan di dunia kerja.

“Tujuan akhirnya, tentu untuk mengurangi jumlah pengangguran di Balangan,” katanya.

Dana CSR sebesar Rp175 juta dari ketiga perusahaan itu, digunakan untuk operasional pelatihan selama satu bulan, makan siang, baju, ongkos jalan, serta modal usaha pasca pelatihan bagi para peserta.

Materi pelatihan sendiri berkaitan dengan hal-hal mendasar. Contohnya, di bagian otomotif, peserta dikenalkan bagian demi bagian sepeda motor. Mulai dari teknik ukur, ban, kemudi, sampai mesin.

Hadi Cahyadi, instruktur otomotif dari BLK Balangan mengatakan, dengan rentang waktu pelatihan selama satu bulan, tentu materi pelatihan harus dibatasi. Terlalu banyak materi yang diberikan akan membuat peserta kesulitan menyerap. Untuk itu, materi level 1 terkait otomotif diberikan dalam bentuk teori maupun praktik.

“Setelah pelatihan, para peserta didorong untuk mengikuti magang di bengkel-bengkel yang ada di Balangan. Tujuannya untuk memperdalam pengetahuan dan mengasah skill,” kata Hadi.

Menurut Hadi, untuk mempersiapkan diri sampai siap bekerja, ada tiga hal yang mesti diperhatikan, yaitu knowledge (pengetahuan), skill (kemampuan), dan attitude (perilaku).

“Untuk knowledge dan skill, bisa diasah di pelatihan seperti ini, tapi untuk attitude harus dilatih di dunia kerja,” terangnya.

Muhammad Efendi, pemuda asal Desa Dahai, Kecamatan Paringin, yang menjadi peserta dari pelatihan ini mengaku mendapat banyak hal selama pelatihan. Pemuda yang sehari-harinya membantu orang tua menyadap karet ini, sudah lama memiliki cita-cita untuk membuka bengkel.

“Semoga dengan ilmu yang saya dapat dari pelatihan, cita-cita saya bisa tercapai,” pungkasnya. (Metro7)