METRO7.CO.ID, Tanjung – Ribuan guru berstatus honorer atau kontrak hingga kini masih menyimpan harapan jika suatu saat nasib mereka berubah lebih baik, perubahan nasib tersebut mereka gantungkan lewat harapan diangkat sebagai diangkat sebagai pegawai negeri.

Hal serupa juga dialami, Jumriah warga Kecamatan Tanta yang telah menjadi guru sejak 1997 silam, namun hingga kini belum tahu nasibnya apakah akan diangkat atau tidak menjadi seorang pegawai yang digajih negara.

Guru TK yang tak pernah mengeluh akan nasibnya ini, selama ini selalu senang bisa banyak memberikan ilmu dan kasih sayangnya pada anak hingga ia tak pernah menyerah walau puluhan tahun belum ada kejelasan nasibnya sepagai tenaga pendidik.

Demi memperjuangkan nasib para pendidik seperti ibu Jumriah kususnya guru TK puluhan pendidik TK sekecamatan Tanta secara langsung mengundang wakil rakyat saat rapat bersama KKG di Kecamatan Tanta, Sabtu (17/2/2018).

Salah satu anggota DPRD Tabalong yang diundang yakni, Jurni anggota komisi 3 yang dianggap perduli pendidikan bisa memperjuangkan nasib mareka para guru tersebut.

Saat berbicara Jumriah dalam pertemuan tersebut, dirinya tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan nasibnya yang puluhan tahun mengabdi belum ada kejelasan bagaiana nasib kami pa puluhan tahun mengajar bisakah di perjuangkan paparnya sambil meneteskan air mata

Jurni sendiri berjanji akan memperjuangkan nasib para guru dengan cara berkoordinasi dengan dinas terkait dan juga menyampaikan keluhan para guru pada bupati tabalong

“Terkait ibu Jumriah kita akan perjuangkan, beliau kita usahakan masuk PTT agar yang bersangkutan ada kejelasan,” jelasnya.

Jurni berjanji, dirinya akan membantu memperjuangkan permintaan para guru TK ini, baik terkait SK bupati atau pembangunan infrastruktur gedung sekolah.

“Tahun sudah ada 700 penerima SK Bupati terkait pengangkatan guru TK berstatus PTT dan akan di tambah 400 lagi. Kami juga akan mengawal realisasi pembangunan gedung TK yang diusulkan ke dinas pendidikan Tabalong,” tungkasnya. (Metro7/Reza)