METRO7.CO.ID, Paringin – Perkembangan wisata dalam banyak hal tidak bisa terlepas dari perkembangan kebudayaan dan kesenian, dimana bidang budaya dan seni tersebut, bisa dijadikan salah satu objek wisata.

Guna mendukung perkembangan wisata Balangan khususnya wisata seni dan budaya tersebut, pemerintah daerah memberikan bantuan dana agar Sanggar tetap eksis dan terus beregenarasi.Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan dimana keberadaanSanggar kesenian dan kebudayaan yang dinilai masih beregenerasi dan stagnan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan dimana keberadaanSanggar kesenian dan kebudayaan yang dinilai masih beregenerasi dan stagnan.

Upaya pengembangan dunia kesenian ini, ternyata bukan hanya dilakukan oleh pemerintah daerah namun juga disambut antusias oleh masyarakat kalangan desa. Terbukti misalnya, Desa Balida Kecamatan Paringin yang telah mengunakan sebagian Anggaran Dana Desa (ADD) nya untuk membeli alat musik untuk sanggar kesenian yang ada di Desa tersebut.

Pembelian alat musik untuk perlengkapan Sanggar Kesnian ini, menurut Sahridin yang merupakan Kepala Desa Balida, bagian upaya dalam membangun desa secara keseluruhan.

Keberadaan sanggar kesenian sendiri, menurut Sahridin, merupakan bagian dari pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa yang merupakan tujuan dari pengunaan ADD itu sendiri.

“Sanggar Kesenian ini buka sekedar wadah tempat masyarakat berkesenian, tapi keberadaannya juga bisa dijadikan media pembelajaran kearifan lokal dimasyarakat serta tidak menutup kemungkinan, sanggar ini dijadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mendatangkan pemasukan lewat penampilannya diluar desa,’’ jelasnya.

Namun yang terpenting, lanjut Sahridin, penggunaan ADD sudah sesuai aturan dan keinginan masyarakat, dimana peran serta masyarakat dalam proses pembangunan desa melalui ADD adalah hal mutlak yang harus hadir.

“Dengan adanya program ADD ini, kita di desa bisa memaksimalkan pembangunan termasuk untuk pemberdayaan masyarakat, agar nantinya masyarakat desa bisa mandiri,’’ pungkasnya. (Metro7)