METRO7. CO. ID, paringin – Untuk memastikan kesiapan siagaan antisipasi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kabut asap serta kekeringan Kabupaten Balangan Tahun 2018, Tim Gabungan Gelar Apel Siaga, di Tugu Maritam Selasa (9/5) kemarin.
Apel siaga yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Balangan Kompol Reinaldo yang mewakili Bupati Balangan H Ansahruddin dan di hadiri oleh jajaran Polres Balangan Kodim 1001 Amutai – Balangan juga diikuti ratusan personel dari berbagai elemen dan 30 buah armada penangulangan Karhutla.
Dalam sambutannya, Bupati Balangan H Ansharuddin yang dibacakan oleh Wakapolres menyampaikan, jika penanggulangan terbaik terhadap bencana tidak hanya dilakukan ketika terjadi bencana, tetapi harus sudah dilakukan semenjak dini.
Pencegahan dini ini, kata Ansharuddin, yakni mempersiapkan diri untuk menangani bencana agar bila kemudian bencana tetap terjadi maka setidaknya kita dapat meminimalisir dampaknya.
“Pembentukan posko, pembinaan kelompok-kelompok atau kampung siaga bencana, sosialisasi pencegahan bencana, dan sebagainya, semua itu adalah upaya kita untuk mencegah atau meminimalisir dampak bencana,‘‘ bebernya.
Hal ini, menurut orang nomor satu di Bumi Sanggam ini, sudah terlihat maksimal dilakukan oleh TNI, Polri, BPBD dan seluruh unsur relawan dan petugas penanggulangan.
Dirinya berpesan, agar apa yang sudah dilakukan ini bisa ditingkatkan lagi guna mencapai kemandirian penangulangan bencana Karhutla, asap maupun kekeringan di Balangan.
“Kita harus terus mengupayakan agar masyarakat mampu menjadi pihak pertama dan utama dalam penanggulangan bencana, sebelum datangnya bantuan dari luar. Sehingga, masyarakat tidak lagi hanya sebagai obyek yang ditolong dalam penanggulangan bencana, tetapi juga sebagai subyek utama yang menolong karena kemandirian masyarakat adalah tujuan dari pembangunan kita,“ bebernya.
Sedangkan kepala BPBD Balangan, Alive Yoefah Love mengungkapkan pihaknya tetap siaga bila ada laporan deteksi Satelit Aqua Terra atau Modis yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan.
Menurut dia, titik panas yang terdeteksi berada pada lahan milik perusahaan tambah dan milik masyarakat yang kondisi lahan yang ditumbuhi semak belukar, sementara sebagiannya merupakan hutan.
Agar kejadian kebakaran tidak meluas, BPBD Balangan bersama TNI Polri, Dinas Kesehatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta instansi terkait lainnya membentuk tim gabungan penanganan kebakaran dengan membangun pos komando yang berada dipusat kota paringin.

“Salah satu tugas dari tim tersebut adalah melakukan pemadaman kebakaran di wilayah Balangandengan mengerahkan sejumlah armada yang dimilikinya,” tungkasnya.

Dalam gabungan tersebut, juga digelar simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan oleh personel gabungan. (Metro7)