METRO7. CO. ID, Paringin – Menjadi satu-satunya Badan Usaha dibidang keuangan milik Pemerintah Daerah dan harus bersaing dengan bank konvensional besar serta badan jasa keuangan lainnya, tak membuat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Paringin terkucilkan.

Bahkan Perusda Pemda Balangan yang lahir pada 12 Juli 2012 lalu ini, terus mengalami peningkatan kinerja dengan menghasilkan keuntungan (laba) yang tiap tahun terus meningkat.

Direktur Utama BPR Paringin Muhammad Isnaeni mengungkapkan, untuk tahun 2017 lalu, pihaknya membukan laba sebesar 803 juta atau lebih tinggi dari olehan laba tahun sebelumnya yakni, sebesar Rp 714 juta.

“Kita terus mengalami kenaikan laba tiap tahunnya, khusus 2018 ini per April lalu Laba yang kita bukukan sebesar Rp 318 juta,’’ ujarnya, Selasa (22/5) kemarin.

BPR ini sendiri, kata Isnaeni, sejak dioperasikan pada Juni 2012 dengan modal awal Rp 1 Milyar dimana setoran tersebut berasal dari Pemerintah Kalsel sebesar Rp 350 juta, Pemda Balangan Rp 500 juta dan Bank Kalsel Rp 150 juta terus mengalami kemajuan baik segi permodalan maupun kinerja.

Khusus permodalan, di penghujung tahun 2012 Pemda Balangan kembali memberikan tambahan modal RP 1 milyar sehingga total modal BPR Paringin Rp 2 Milyar. Dan April 2013 Pemda Balangan kembali memberikan tambahan modal sebesar Rp 3 Milyar lalu beberapa kali penambahan lagi, sehingga modal dasar BPR Paringin saat ini sudah mencapai Rp 9 Milyar.

“Berdasarkan studi kelayakan pendirian BPR Paringin ditetapkan posisi BEP (break event point) dapat dicapai dalam kurun waktu 2 tahun namun berkat dukungan semua pihak terutama para pemegang saham dalam hal ini pemerintah kabupaten Balangan dan Bank Kalsel akhirnya hanya dalam waktu satu tahun BPR Paringin mampu mencapai BEP,’’ ungkapnya.

Tujuan pendirian BPR Paringin sendiri, lanjut Isnaeni, untuk membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pedapatan asli daerah dalam rangka membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. (Metro7)