BATULICIN –  Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, bersama kelompok pelestari mangrove Usaha Bersama Desa Pulau Panjang melestarikan pohon mangrove.
Ketua Departemen Pengkajian Teknologi dan Konservasi dan Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) Eko Prio Raharjo di Batulicin, Minggu, mengatakan, kelompok pelestari mangrove Usaha Bersama melestarikan pohon mangrove dengan memberikan bantuan sebanyak 100 batang bibit pohon mangrove hasil budidaya kepada masyarakat pesisir untuk di tanam.
 “Tujuannya agar masyarakat di pesisir turut berpartisipasi dalam melestarikan pohon mangrove di sepanjang pesisir laut di Kabupaten Tanah Bumbu,” katanya.
 Salah satu manfaat dalam melestarikan pohon mangrove yakni mampu mencegah intrusi air laut atau peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan sehingga menyebabkan air tanah payau dan tidak baik untuk dikonsumsi.
 Selain itu bisa mencegah erosi dan abrasi pantai, erosi merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut.
 Hutan mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.
 Hutan mangrove biasanya yang dipenuhi akar pohon bakau dan berlumpur dan akar tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.
 Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan deterjen dan merupakan penghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
 Dijelaskan, yang paling penting pohon mangrove sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa yang ada di laut. Karena itu hutan mangrove sangat penting dilestarikan agar kelestarian satwa di laut tetap terjaga.
 “Saya berharap kepada seluruh masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir laut agar benar-benar memperhatikan dan melestarikan biota laut yang mulai punah dan menjaga kelestarian pohon mangrove,” paparnya.
 Pemerintah daerah diharapkan mampu menjadikan laut di Tanah Bumbu sebagai objek wisata yang diminati para wisatawan domestik maupun mancanegara. (metro7)