Oleh : Nurul Jannah, S.ST
Staf Statistik Sosial BPS kabupaten Tabalong
Semakin mendekati hari menjelang puasa, berbagai kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga ini menyebabkan inflasi di berbagai daerah. Perkembangan harga berbagai komoditas pada Bulan Mei 2015 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Tanjung dengan menggunakan perhitungan tahun dasar 2012=100, pada Mei 2015 terjadi inflasi sebesar 0,83 persen dimana terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,40 pada April 2015 menjadi 118,38 pada Mei 2015. Jika dilihat secara umum perkembangan Laju inflasi kumulatif Tahun Kalender 2015 (Mei 2015 terhadap Desember 2014) Kota Tanjung sebesar 1,24 persen, sedangkan laju inflasi tahun ke tahun atau laju inflasi “year on year” (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 6,93 persen. Hal ini menjelaskan bahwa perkembangan inflasi dari awal tahun 2015 sampai Mei 2015 terjadi peningkatan sebesar 1,24 persen, sedangkan jika dibandingkan dengan inflasi tahun lalu yaitu Mei 2014, inflasi pada bulan ini yaitu Mei 2015 terjadi peningkatan sebesar 6,93 persen.
Inflasi  ini terjadi karena naiknya kelompok bahan makanan sebesar 1,45 persen; kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau sebesar 0,67 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,33 persen; kelompok sandang sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terbesar inflasi di Kota Tanjung pada Mei 2015 yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,3661 persen dikuti  andil terbesar kedua kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2843 persen dan andil terbesar ketiga adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,1612 persen,kemudian kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0154 persen,kelompok sandang 0,0074 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,0020 persen. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak memberikan sumbangan atau 0,0000 persen. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut  :
 Inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuhan yang berasal dari komoditas bawang merah dengan kenaikan harga 20,87 persen dan cabai merah sebesar 24,03 persen. Hal ini dikarenakan adanya kelangkaan bawang merah yang biasanya dipasok dari Jawa. Sehingga banyak pedagang yang mengambil pasokan bawang merah dari daerah lain seperti Sulawesi.
Inflasi tertinggi pada kelompok Makanan jadi, Minuman dan Tembakau disumbang oleh sub kelompok makanan jadi dimana komoditas yang mengalami kenaikan pada sub kelompok makanan jadi adalah ayam goreng, ikan bakar, mie dan rawon. Pada sub kelompok minuman tidak beralkohol juga memberikan andill yang  berasal dari komoditas gula pasir dengan kenaikan harga sebesar 4,24 persen.
Pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar inflasi yang terbesar terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal terjadi pada komoditas biaya sewa rumah dengan kenaikan harga sebesar 3,82 persen dan juga kontrak rumah dengan kenaikan sebesar 2,73 persen. Kenaikan ini disebabkan karena adanya penyesuaian perkembangan harga barang lain dan juga seiring dengan perkembangan jaman yang dirasa harga sewa dan kontrak sebelumnya sudah tidak wajar lagi.
Secara umum komoditas atau barang-barang yang mengalami kenaikan harga dengan andil (sumbangsih) tertinggi terhadap inflasi di Kota Tanjung selama bulan Mei 2015 antara lain: bawang merah, sewa rumah, daging ayam ras, beras, ikan layang/benggol, kontrak rumah, ikan asin peda, tomat sayur, upah pembantu rumah tangga, dan gula pasir. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil terhadap deflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain: ikan nila, bayam, buah apel, ikan mas, minyak goreng, ikan gabus, buncis, cabe rawit, buah pepaya dan ikan patin.**