BANJARMASIN – Gempa dan serta tsunami yang terjadi di Palu Sulawesi Tengah Jumat (28/9/2018) lalu, ternyata juga berdampak dan melukis duka terhadap warga asal Banjar yang tinggal disana.

Ada sekitar 2.000 jiwa yang tergabung dalam wadah Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Sulawesi Tengah ternyata 40 jiwa diantaranya meninggal dunia akibat bencana besar tersebut.

Angka itu sangat mungkin bertambah karena berdasarkan laporan yang masuk menyebutkan bahwa ada puluhan warga keturunan Banjar yang masuk daftar orang hilang.

Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB), H Ardiansyah saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian dahsyat Jumat (28/9/2018) lalu yang mana menyisakan kabar duka.

Pasalnya sedikitnya 40 warga Banjar yang tersebar di tiga kabupaten/kota terdampak gempa disertai tsunami tersebut yakni Palu, Donggala Sigi terdata meninggal dunia.

“Iya betul. Namun itu yang sudah terdata, belum termasuk mereka yang masih hilang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ardiansyah yang mewakili warga Banjar di Sulawesi Tengah juga sangat berharap adanya bantuan warga Banjar di Kalsel untuk para korban terdampak gempa dan tsunami.

“Karena banyaknya korban yang memerlukan, membuat bantuan di sini pun sangat dibutuhkan, kemaren ada bantuan dari warga Banjar di Kalimantan Selatan sekitar setengah truck lebih berisi sembako, namun bantuan yang sebagian telah disalurkan tersebut masih jauh dari kata cukup,” ungkapnya.

Sementara Ketua Relawan Kalimantan Peduli, Muhammad Reza Pahlevi, yang kini berada dirumah H Ardiansyah ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Tatura Selatan Kota Palu Selatan pun membenarkan hal tersebut.

Ia juga membuka kesempatan kepada masyarakat kalsel atau lainnya yang ingin mendonasikan bantuan kepada warga Banjar di Sulawesi Tengah.

“Yang ingin mendonasikan bantuannya, bisa melalui rekening bendahara Kalimantan Peduli, BRI 449801012318533 An. Muhammad Aswan atau menghubungi ke nomor saya 0831-5961-7077, karena saya sepakat bersama pak Haji Ardiansyah untuk saling koordinasi dan saling bahu membahu membantu masyarakat terdampak bencana baik warga Banjar maupun warga lainnya yang ada di Sulawesi Tengah ini,” terang pria yang akrab disapa Putra Pandawa itu. (metro7/ad)