BANJARBARU – Setiba di Bandara Syamsuddin Noor di jalur khusus tamu VVIP, KH Ma’ruf Amin dan rombongan disambut Kesenian Hadrah (RAMPAK TERBANG), “AR RAHMAH” Hadrah yang di mainkan santri dan santriwati Pondok Pesantren Al Fatih Wal Indad. Kamis tadi.

Seni hadrah merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan umat Islam.

Kesenian Hadrah berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat islam.

Kesenian yang menggunakan syair berbahasa Arab yang bersumber dari kitab Al-Barzanji, sebuah kitab sastra yang terkenal di kalangan umat islam yang menceritakan sifat-sifat Nabi dan keteladanan akhlaknya. Dulu seni hadrah berkembang dengan pesat di kalangan pesantren-pesantren.

Tarian yang dilakukan yang juga disebut rodat ini pun memiliki filosifi tersendiri. Tidak hanya asal menari. Nama rodat berasal dari Bahasa Arab dari kata Rodda yang artinya bolak-balik. Para penari itu memang selalu bolak-balik dalam menggerakan tangan, badan serta anggota tubuh lainnya.

Gerakannya pun disandarkan pada kisah penyambutan Rasulullah saat berhijrah ke Madinah.

Saking gembiranya dengan kedatangan nabi ke Madinah, kaum Ansor berdesak-berdesak menyambut kedatangan Nabi. Berdesak-desakan itu tercermin dalam barisan yang rapat para rodat saat menggerakan tubuhnya. Tepukan tangan para rodatpun disandarkan para kegembiraan kaum Ansor yang menyambut kedatangan Nabi di Madinah.

Dalam membangkitkan dan melestarikan kesenian hadrah ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kota Banjarbaru, selalu menghadirkan Hadrah AR-Rahman yang satu-satunya masih eksis di Banjarbaru. Seperti penyambutan Adipura 2019 yang terima Kota Banjarbaru, Api abadi Sea Games, dan tamu-tamu kenegaraan dan secara khusus di tampilkan di Resepsi Perkawinan Puteri Walikota Nadjmi pada 2017 lalu.

Kesenian Hadrah AR- Rahman dibawah binaan Hj. Ismajauharianti Haris Makkie dan Hj. Dyah Iwansyah ini beralamat di Kelurahan Batu Ampar kecamatan Cempaka- Banjarbaru. (metro7/ad)