TANJUNG – Pemerintah Kabupaten Tabalong, melakukan akselerasi percepatan penanganan terhadap kebiasaan perilaku buruk masyarakat buang air sembarangan (BAB) yang menyebabkan kesehatan lingkungan tercemari.

Bupati Tabalong dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Hj.Hamidah Munawarah pada acara pertemuan akselerasi pencapaian program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) tahun 2019 Kamis (21/2/2019) di Aula Bappeda mengatakan menyambut baik kembali dilaksanakannya kegiatan evaluasi perencanaan program kerja tinggalkan buang air besar sembarangan untuk Tabalong sehat tuntas tahun 2019.

Ini sebagai momen untuk masyarakat, agar mencintai kebersihan dengan tidak melakukan buang air sembarangan, sebagaimana di Daerah kita sudah banyak Desa kategori bebas dari buang air sembarangan (Open Defecation Free), dan bahkan diantara 26 Desa yang berhasil mencapai Open Defecation Free (ODF), dan terdapat satu Kecamatan ODF yakni Kecamatan Haruai.

“Tentunya kita semua berharap lewat gerakan program tuntas yang dilakukan, maka kedepan akan semakin banyak Desa yang tiap Kepala Keluarga (KK) mempunyai jamban disetiap rumahnya, sebagaimana masih terdapat 49 Desa yang belum mendapat sertifikat ODF,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong H.Taufiqurrahman mengatakan, untuk mewujudkan Tabalong bebas buang air sembarangan intinya harus melakukan akselerasi, karena sebetulnya target ditahun 2018 ada sebanyak 19 Desa yang tidak tercapai, sebenarnya target ditahun 2019 ini 30 Desa saja , namun karena sisa 2018 sisanya 19 maka total target 2019 sebanyak 49 Desa.

Secara keseluruhan jelas Taufik dari 12 kecamatan ada dua kecamatan yang sudah ODF, dan 10 Kecamatan yang belum ODF, dan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Banua Lawas dengan jumlah total 1.074 KK.

Pemerintah Daerah terus melakukan upaya disamping mengkampanyekan pembangunan jamban, disatu sisi juga bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan ada swadaya dari masyarakat supaya tumbuhnya kesadaran untuk membuat jamban sendiri.

Dia juga berharap dukungan pihak swasta seperti PT Adaro, Perusahaan Perbankan ternasuk juga dukungan Kodim dan Polres yang juga melaksanakan program pembuatan jamban.

Sedangkan untuk upaya peningkatan kesadaran masyarakat, kerjasama juga dilakukan dengan MUI untuk menekankan kepada masyarakat bagaimana program kebersihan yang merupakan sebagian dari iman.

Ternasuk juga menggalang lintas sektor yang lain seperti Dinas PUPR, Perkim, Bappeda, BPMPD, termasuk organisasi PKK yang diharapkan menggerak sektor kekuarga meningkatkan kesadaran, agar bebas buang air sembarangan.

Pertemuan Evaluasi dan perencanasn program kerja Tinggalkan Buang Air Sembarangan Untuk Tabalong Sehat (TUNTAS) melibatkan para Camat, Kepala UPT Puskesmas, Perusahaan PT.Adaro, dan mitra kerja terkait lainnya (metro7/via).