TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas menghadiri acara ikrar kebangsaan dan kerukunan umat beragama oleh Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (Pakem) dalam melaksanakan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Mantawara, Senin tadi.

Tim Pakem merupakan unsur dari TNI, Polri, Kesbangpol, Kementerian agama dan FKUB.

Bupati Bartim Ampera AY Mebas dalam sambutannya mengatakan, pada tanggal 17 April mendatang bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pileg yang bersamaan Pilpres dan Wapres periode 2019-2014.

Untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut, sebagai warga Indonesia, khususnya warga Bartim agar bersikap dewasa dalam berdemokrasi.

“Saya selaku kepala pemerintahan di Bartim meminta kerjasama kepada jajaran OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan Ormas lainnya untuk menciptakan lingkungan yang sejuk dan kondusif, pinta orang nomor satu di Bartim” katanya.

Ditambahkanya, demi terciptanya lingkungan yang sejuk dan kondusif dalam hal ini kepada masyarakat umumnya dan umat beragama khususnya, harus benar-benar menjaga tempat ibadah agar bebas dari kegiatan yang berbau politik.

Dunia yang semakin canggih, diera digital semakin mudah mendapatkan informasi dengan cepat, maka dikatakannya dimanapun dan kapanpun baik melalui media massa online, maupun media sosial, agar semua pihak dituntut lebih bijak dalam penggunaannya, juga biasakanlah membaca dengan teliti sumber berita, agar jangan sampai terjerat maslah hukum karena menyebarkan berita bohong atau hoax.

“Berita hoax wajib kita waspadai , apalagi menyangkut tentang kehidupan beragama yang sangat sensitive ditengah masyarakat, karena ketika maslah agama diperdebatkan oleh orang yang tidak berkompeten dibidang agama, maka yang terjadi hanya debat kusir yang rentan menjadi pemecah belah anak bangsa,” tutur Ampera.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bartim Roy Rovalino Herudiansyah mengatakan, Tim Pakem dibentuk untuk menjaga ketertiban dan keamanan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan, melalui Tim Pakem ini kita bisa mengawasi kalau ada aliran kepercayaan maupun aliran agama yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Apabila ditemukan adanya aliran kepercayaan maupun aliran agama yang menyimpang, maka Tim Pakem akan melakukan rapat untuk menelaahnya untuk mecermati lebih mendalam.

“Untuk pencegahan kami melaksanakan penyuluhan dan penerangan hukum , kepada para siswa siswi agar mereka bias bijak dalam menggunakan media sosial,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Bartim, Wakapolres Bartim, Sekda Bartim, FKPD, OPD terkait, Lurah dan Kades se Bartim, tokoh agama serta tokoh masyarakat. (metro7/budi).