BANJARMASIN – Badan Restorasi Gambut (BRG) terus berupaya aktif dalam melakukan restorasi ekosistem gambut untuk pembasahan kembali atau revegetasi, revitalisasi sosial ekonomi masyarakat dan program desa peduli gambut di Provinsi Kalimantan Selatan.

Hal itu dilakukan sebagaimana 2018, telah dilakukan pembasahan 7.918 hektar areal gambut yang rusak di Kalsel.

Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A. Safitri, saat acara diskusi media di kota Banjarmasin, Jum’at (29/3/2019), menyampaikan, BRG diberikan mandat melalui Prepres No. 1 tahun 2016 untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut di 7 provinsi prioritas, salah satunya Kalimantan Selatan yang berjumlah 38.762 hektar.

Harapannya fungsi hidrologis ekosistem gambut terdegradasi akibat kebakaran hutan dapat kembali pulih dengan dilakukan pembasahan kembali atau rewetting dengan pembangunan infrastuktur pembasahan gambut (PIPG).

“Tentunya dibarengi revegetasi atau penanaman kembali, dan revitalisasi sosial-ekonomi masyarakat agar upaya restorasi yang kita lakukan berkelanjutan,” paparnya.

Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama Badan Restorasi Gambut, Budi Satyawan Wardhana, juga menambahkan, kebakaran gambut di area target restorasi di kalsel sudah berkurang dari 12.739 hektar 2015 menjadi 40 hektar 2019.

“PIPG dibangun BRG bersama mitra berhasil kita turunkan titik panas secara signifikan diarea sekitar lokasi PIPG. Sementara pada jarak 1-2 km ditemukan 5,6% hotspot dan pada jarak lebih 2 km ada 92% hotspot,” ungkap Budi.

Disamping itu, Ahmadi Kurban, Anggota Kelompok Ahli Badan Restorasi Gambut, menyatakan pembasahan ekosistem gambut merupakan upaya awal pencegahan kebakaran. Namun demikian, pihaknya tetap waspada potensi kebakaran terjadi lagi, sedangkan kerusakan gambut untuk pemulihan memakan waktu lama untuk kembali seperti semula.

“Ini memerlukan peran serta kita semua, baik itu pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menjaga titik rawan kebakaran lahan gambut,” paparnya.

Diketahui, Provinsi Kalsel untuk program DPG sudah dilaksanakan pada 2017-2018 di 26 desa kelurahan yang berada di Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tapin, Tabalong, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

BRG juga mengikutsertakan berbagai kalangan masyarakat untuk membantu menyebarkan pesan pentingnya menjaga ekosistem gambut di sekitar tempat tinggal. Selain itu, BRG juga memberikan pelatihan kepada 16 Da’i Restorasi Gambut di Kalimantan Selatan untuk dapat terlibat aktif menyuarakan perlindungan ekosistem gambut di beberapa kegiatan keagamaan di tingkat desa. (metro7/ad)