BALIKPAPAN – Empat bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) terancam mangkrak lagi. Pasalnya, hingga sekarang belum ada investor yang siap membiayai transportasi semimodern tersebut. DPRD Balikpapan pun memberi tenggat waktu hingga Maret 2015 mendatang. Bila tidak,SAUM bakal tak beroperasi.
Diketahui, SAUM sudah uji coba sejak 2 Mei 2014 lalu dengan rute Terminal Batu Ampar ke Pelabuhan Feri Kariangau. Selama uji coba hingga sekarang, Dishub mengeluarkan biaya sekitar Rp 10 juta per bulan untuk membeli  solar dan membayar kondektur serta sopir. Selama beroperasi, penumpang tanpa dikenakan tarif.
Supaya tak jadi beban bagi daerah,legislatif membatasi penggunaan APBD untuk pengoperasian SAUM. Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Andi Arif Agung mendorong agar Dishub segera menuntaskan lelang operator SAUM, sehingga transportasi tersebut sudah dioperasikan oleh pihak ketiga.
Andi mengaku segera menggelar rapat dengar pendapat (RSD) dengan Dishub Balikpapan untuk membahas lalu lintas kota termasuk nasib SAUM ke depan. “Kami akan pertimbangkan apakah bisa dua unit SAUM dialihkan untuk melayani rute Terminal Batu Ampar-Bandara Sepinggan,” katanya.
Menurut dia, ke depan SAUM memang harus melayani rute Bandara Sepinggan. Kapasitas penumpangnya lebih banyak, sehingga diharapkan biaya per penumpang akan lebih murah.Ini juga secara tidak langsung menjadi pesaing dari taksi gelap. Sehingga keberadaan mereka bisa berkurang. Politikus Partai Golkar ini mengharapkan, dalam waktu tiga bulan ke depan bisa menguji coba rute Terminal Batu Ampar ke Bandara Sepinggan. “Kami tahu jumlah unitnya masih sangat kurang. Jadi waktu tunggunya akan lama. Tapi karena sifatnya uji coba, ya tidak masalah. Sebagai bahan evaluasi,
kalau memang layak ditambah, nanti pada 2016 jumlah SAUM ditambah lagi,” aku dia. Sementara itu, Kepala Dishub Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengaku, pembukaan rute Terminal Batu Ampar ke Bandara Sepinggan sangat mungkin dilakukan. Namun, pihaknya akan mempersiapkan lebih dahulu fasilitas, seperti halte.Metro7/Fit