JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya, PT Adaro Power menargetkan akan membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas mencapai 20.000 megawatt (MW) hingga 2020.
Presiden Direktur Adaro Power Mohammad Effendi mengatakan, akan meningkatkan kapasitas listrik yang diproduksi dari sebelumnya.
“Dalam jangka panjang, yakni pada tahun 2020, kita menargetkan pembangunan 20.000 megawatt, meningkat dari sekarang sebesar 2.260 megawatt,” ujarnya di dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Effendi memaparkan bahwa di Indonesia masih kekurangan tenaga listrik. Jika hanya dibebankan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menjadi berat, sehingga dibutuhkan peran swasta untuk meningkatkan kapasitas tenaga listrik.
“Kenapa kita akan bangun banyak PLTU? Pertama, kita lihat Indonesia sarat kekurangan tenaga listrik. Seharusnya ada banyak pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Diperlukan tambahan karena bila dibebankan pada PLN saja tidak akan mampu dalam pembiayaan,” ujarnya.
Karena itu, dia menuturkan, Adaro siap menyuplai batu bara ke PLTU agar bisa diserap oleh PLN.
“Kita punya batu bara untuk suplai ke PLTU agar bisa dipasok ke jaringan PLN,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan meningkatkan produksi listrik sebesar 35.000 MW. Rinciannya, 15.000 MW berasal dari PLN, dan 20.000 MW dari Independen Power Producer (IPP) atau swasta. (metro7/sri)