BANJARBARU – Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang ( RSTS dan KPO) Kementerian Sosial RI, DR Sonny W Manalu MM, didampingi Wali Kota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, menyerahkan buku tabungan bantuan sosial sekaligus melepas kepulangan ratusan PSK warga binaan eks lokalisasi Pembatuan dan Batu Besi, Kamis (15/12/2016).
Penyerahan buku tabungan bantuan sosial senilai Rp5.050 juta untuk setiap PSK berlangsung di halaman aula RT 6 RW 9 Jalan Kenanga Pembatuan, Kelurahan Landasan Ulin Timur.
Ada sebanyak 346 orang PSK dari total yang terdata semula 432 orang menerima penyerahan buku bantuan sosial. 100 PSK diantaranya asal domisi Pulau Jawa, sebanyak 225 dari Kalsel.Selebihnya dari Kaltim, Kalteng dan Kaltara.
Kepala Dinsosnaker Banjarbaru, M Hilman, menyatakan ada surprice bagi PSK khususnya bagi yang pemulangannya ke Jawa.
“Khusus PSK asal Jawa, pemulangan menggunakan kapal dibatalkan karena kondisi cuaca.Gantinya melalui pesawat.Dibiayai melalui APBD Kota Banjarbaru. Ada sebanyak 100 PSK asal jawa yang akan disiapkan tiket pesawat. Pemulangan diupayakan bersamaan satu pesawat,” ucapnya.
Namun pemulangan menggunakan pesawat dijadwalkan sekitar 22 Desember mendatang.
“Kita akan berkoordinasi dengan pihak PT Angkasa Pura Bandara Syamsudin Noor dan maskapai penerbangan agar bisa dalam satu kali keberangkatan,” tambahnya.
Nurhayati (37) salah satu PSK asal Blitar mengaku senang akhirnya bisa kembali pulang ke kampung halamannya.
“Keluarga sudah tahu saya kerjanya seperti ini.Sudah lama saya mau pulang, sekarang mumpung ada kesempatan saya akan usaha jualan di sana saja,”ucap Nurhayati semangat.
Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang ( RSTS dan KPO) Kementerian Sosial RI, DR Sonny W Manalu MM, didampingi Wali Kota Banjarbaru, H Nadjmi Adhani, menyatakan sangat lega melihat ekspresi para PSK yang dipulangkan dengan senang ria.
“Kita lihat sendiri, ekspresi mereka senang.Penutupan prostitusi dan pemulangan ke kampung halaman tidak boleh merugikan apalagi menyusahkan PSK.Menutup prostitusi secara manusiawi tanpa menggusur.Mereka pun kita bekali uang bantuan sosial stimulan total Rp 5.050 juta,” ucap Sonny W Manulu.
Nadjmi Adhani, menyatakan setelah ini pembatuan resmi tutup total.
“Tidak boleh lagi ada prostitusi dan akan diawasi ketat oleh aparat Satpol PP dibantu TNI Polri,”ucap Nadjmi. (metro7/syam)