Barabai — Warga Desa Matang Ginalon Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mendadak heboh. Aksi sindikat perampok nasabah bank asal Sulawesi Selatan (Makassar) yang berjumlah 5 orang mengagetkan warga yang sedang antre memasukan beras di gudang Dolog Matang Ginalon, Kamis (1/8) sekitar pukul 11.30 Wita.
Dua pelaku berhasil ditangkap warga dan sempat dihajar sampai babak belur. Komplotan spesialis perampok uang nasabah itu mengikuti salah satu korban bernama H Supian yang mengambil dana sekitar Rp 200 juta.
Dari Bank BRI Cabang Barabai, Kampung Arab, korban rupanya merasa diikuti dari belakang dan telah diintai sejak berada di bank.
Sekitar lima orang yang mengikuti menggunakan sepeda motor dan dua diantaranya naik mobil sewaan.
Merasa kurang aman dan menjadi incaran perampok, sesampai ke Matang Ginalon, H Supian langsung membelokkan sepeda motor yang dikendarainya masuk halaman Gudang Dolog yang kebetulan hari itu dipenuhi sopir pengangkut beras.
Dua orang pelaku yang menggunakan mobil juga ikut masuk halaman tersebut mengikuti H Supian. Namun, para penjahat asal Sulsel itu langsung dihadang sopir yang curiga dengan ulahnya. Apalagi salah satu pelaku mengaku sebagai anggota polisi dan mengancam mencari H Supian.
“Mereka datang ke sini dan langsung main ancam mau bertemu dengan H Supian. Kami lantas balik melawan. Dua pelaku di mobil tidak bisa lari karena pagar kami tutup dan mereka dihajar warga setempat,” kata Ari, saksi di lokasi kejadian. 
Sementara tiga pelaku lainnya yang mengendari dua buah sepeda motor langsung kabur melihat dua rekannya dihajar warga.
Kasat Reskrim Polres HST AKP Kusdarmadji membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan tetap memproses percobaan perampokan yang digagalkan warga. Sampai saat ini anggotanya masih mengejar 3 pelaku lainnya yang berhasil kabur.
Polisi telah mengamankan Junaidi (28), warga Panrangnuangka, Polongbangkeng Utara, Takalar, Sulsel, yang mengaku jadi polisi. Satu lagi pelaku yang diamankan bernama Arsyad, warga Gowa, Sulsel. Keterangan sementara, ujar Kusdarmadji, kedua pelaku main gertak warga dan menakuti warga.
Ditambahkannya, para pelaku  dikenal sebagai spesialis perampok nasabah bank di Kalimantan Timur dan Selatan. “Kami masih mengumpulkan informasi karena baru saja kejadiannya,” katanya. (Metro7/Fit)