Marabahan — Guru SDN Belandean 2 dilaporkan sering terlambat datang ke sekolah. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar jadi terganggu yang kemudian berimbas pada banyaknya siswa tidak naik kelas dan tidak lulus Ujian Nasional.
Lebih parah lagi, banyak siswa yang sudah duduk di kelas 3 dan 4 masih belum bisa membaca.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Nawing (40), mengaku sangat prihatin terhadap kemampuan para siswa SDN Belandean 2. Menurut pantauannya, guru di sekolah ini sering datang terlambat, sehingga jam belajar diisi siswa dengan bermain.
“Kalau para guru datang tepat waktu maka murid pun bisa belajar lebih tertib dan giat lagi, sehingga siswa tidak mungkin banyak yang tidak naik kelas bahkan tidak lulus, akibat banyak yang tidak bisa membaca,” ungkap Nawing.
Tidak hanya guru, paman sekolah pun sering tidak masuk. Padahal tugasnya menjaga dan memelihara sekolah, seperti membuka kunci ruang kelas. “Paman sekolah SDN Belandean 2 ini, sudah masuk honor dari anggaran daerah, menurut informasi setiap tiga bulan sekali tunjangan mau keluar, baru ada terlihat turun untuk minta tanda tangan kepala sekolah dalam hal pencairan honor tersebut,” jelas Nawing.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diknas Kecamatan Alalak, Kasrianto SPd, dalam waktu dekat ini akan turun langsung ke lapangan dan melakukan koordinasi dengan pengawas sekolah. “Apabila keluhan warga itu benar, maka kami sekalu UPT Diknas Kecamatan Alalak akan memberikan teguran tertulis dan tindakan disiplin, terhadap para guru dan paman sekolah tersebut, sesuai dengan tahapan dan aturan yang ada,” tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Batola, Suryadi Ahmad, mengatakan terkait dengan disiplin guru dalam waktu dekat ini akan turun langsung kelapangan untuk melihat dan mempertanyakan masalah ini. (Metro7/Andi)