BATULICIN – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terpaksa menggunakan ruang perpustakaan untuk tempat belajar karena minimnya Ruang Kelas Belajar (RKB).
Kepala SMPN 4 Simpang Empat Marwanto melalui Guru Bimbingan Konseling Sujud Mariono, di Batulicin, Selasa, mengatakan saat ini sekolah baru memiliki tujuh kelas untuk menampung 212 siswa yang terdiri dari kelas tujuh dan delapan dimana setiap kelasnya menampung 30 siswa.
“Pada tahun ajaran 2017/2018 SMPN 4 Simpang Empat akan membuka penerimaan siswa sekitar 60 siswa. pasalnya dari jumlah tersebut untuk menyesuaikan dengan ruangan atau kelas yang ada,” katanya.
Dari jumlah tersebut, menurutnya masih belum ideal karena paling tidak setiap tahun ajaran baru ada sekitar 100 calon siswa yang mendaftar.
Namun karena keterbatasan ruang dan minimnya fasilitas pendukung proses belajar mengajar, pihak sekolah terpaksa membatasi jumlah calon siswa baru.
SMPN 4 Simpang Empat merupakan sekolah yang baru berdiri pada 2015. Sehingga masih perlu banyak dukungan dan bantuan dari pemerintah untuk melengkapi sarana prasarana khususnya pembanguna ruang kelas baru.
Tidak menutup kemungkinan pada periode ini akan semakin banyak masyarakat yang mendaftarkan anaknya di SMPN 4 Simpang Empat, hal itu dilihat dari jumlah penduduk yang tinggal di sekitar sekolah semakin bertambah padat.
“Untuk sementara penerimaan calon siswa baru akan disesuaikan dengan jumlah ruang belajar yang tersedia,” ujarnya.
Dia mengaku, pihak sekolah sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah untuk penambahan ruang kelas baru, ruang labolatorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), alat labolatorium, alat peraga pendidikan, peralatan pendidikan olahraga, tambahan koleksi buku perpustakaan dan media pendidikan.
“Kami sangat mengharapkan dinas terkait memperhatikan hal ini pasalnya segala fasilitas yang ada akan mendukung suksesnya kegiatan belajar mengajar, karena hal tersebut sebagai penentu keberhasilan pendidikan,” ujarnya. (metro7)