Banjarmasin – Kalau sebelumnya Hotel Aria Barito Banjarmasin, dipermasalahkan soal perijinan lokasi hingga Tempat Hiburan Malam (THM), dan kemudian  dihebohkan lagi dengan keberanian pengelola Dynasty Diskotik itu menampilkan para wanita dengan tarian erotisnya.
Diskotik di Aria Barito, berlokasi di Jalan Haryono MT Banjarmasin Tengah (dari depan) ini, tiap malam tertentu menampilkan dancer dengan goyang serta lengkukan tubuh wanita di atas pangung.
Penampilan para wanita dancer itu sendiri disuguhkan, sepertinya tiap Jumat malam dan Sabtu malam.
Dan Minggu dinihari lalu (17/2) menapilkan tiga cewek di atas panggung, usai event vokalis dari Wali Band.
Keterangan lain, para dancer, yang bermodal kemolekan tubuh itu, baru tampil tengah malam atau sekitar 00.00 WITA. Bahkan, pada malam-malam tertentu diselingi fashion show.
Pentas atau arena diskotik di Aria Barito semakin panas oleh liukan para penari dengan dandanan seksi tersebut, hingga tentunya mengumbar birahi di hadapan lelaki.
Bahkan disebut, semua itu dilakukan pengelola, karena selama ini diskotik berada di lantai 7 hingga tembus lantai 9 ini, sepi pengunjung.
Berbagai cara mereka lakukan, dari mendatangkan artis yang tampil di ruangan diskotik, dan dilanjut nikmati dugem bersama dengan house musik.
Bahkan disebut pula, wanita itu bisa dibooking di dalam rungan karaoke setempat, untuk menampilkan `tarian panasnya’
“Kita sempat kaget juga. Sabtu malam dulu tampil wanita seksi di atas panggung, dan Sabtu dinihari kemarin, tiga orang.Ya senang aja lihatnya,’’ ujar salah seorang pengunjung.
Sebetulnya, keberadaan diskotik di Banjarmasin saja sudah dipermasalahkan, terutama soal jam tayang.
Ini ditambah lagi dengan keberanian menampilkan dancer dengan tarian erotisnya.
“Memang mas tiap ada event, seusainya itu selalu disuguhkan para dancer. Namun, kini rutin sudah berjalan pada malam-malam tertentu,’’ tambah seorang wanita di lingkungan Aria Barito ini.
Sementara salah seorang Manager THM setempat, Denny, tak membatah adanya dancer di tempatnya.
“Itu untuk menarik pengunjung saja kok. Mereka juga berpakain sopan,’’ ujarnya.
Dikatakan, untuk fashion show, hanya waktu-waktu tertentu adanya event. Untuk para dancer didatangkan dari Jakarta, tapi semua khusus di diskotik, tak boleh di rungan lain.,’’ ujarnya membantah.
  • Diancam Tutup
Pada bagian lain atas semua itu, mengundang reaksi keras dari Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Mat Nurali dan pihak DPD Ikatan Putra Putri Indonesia (IPPI) Kalsel.
“Itu sudah sangat menyalahi, dan pemilik hotel segera hentikan. Instansi terkait juga, terutama Dinas Pariwisata, harus bertindak dan jangan tutup mata,’’ tegas .
Dikatakan, tentang peraturan ijin diskotik soal jam tayang saja sudah disoroti, kenapa harus ditambah dengan hal semacam itu, katanya.
“Janganlah Banjarmasin ini dijadikan sama seperti THM di pulau jawa. Daerah kita ini agamis, jangan dirusak oleh penampilan seperti itu,’’ ujar Mat Nurali
Sementara Ketua DPD IPPI Kalsel, Din Jaya, mengecam pengelola Dynasty Diskotik.
Organisasi Kepemudaan (OKP) itu akan menggelar aksi demontrasi besar-besaran, jika tak menghentikan dancer tersebut/
“Menampilkan tarian erotis, sudah sangat keterlaluan. Banjarmasin tidak sama seperti kota-kota lainnya di Indonesia,’’ ujarnya.
Masyarakat Banjar masih menghargai nilai-nilai agama dan budaya, jadi jangan sampai memancing suasana yang tidak kondusif di tanah `Bumi Lambung Mangkurat’ ini, katanya.
Akhirnya, setelah disoroti dan dikecam, Manager Operasional, Dynasty Diskotik, Djudjum, angkat bicara, Selasa (19/2) dan menyatakan, menghentikan dancer itu.
“Daripada persoalan ini berkelanjutan, pertunjukan itu mulai sekarang sudah kita stop,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, sebenarnya pertunjukan tersebut, dinamakan dengan modern dance bukan sexy dance, yang masih menggunakan pakaian sopan dengan menutup bagian vital penarinya.
Berbeda dengan sexy dance yang penampilan penarinya sangat vulgar, dan terkesan erotis.
Kendati demikian, pihaknya menyadari kalau masyarakat Banjarmasin yang religius dan masih memegang adat istiadat, tidak terbiasa dengan pertunjukan modern dance tersebut.
“Makanya ketika kita mendapat respon masyarakat Banjarmasin dengan pertunjukan itu. Mulai sekarang tidak akan ditampilkan lagi alias kami hentikan,’’ tegasnya.
Sebagai penggantinya, kata Djudjum, pihak pengelola Dynasty Diskotik akan mencari hiburan alternatif bagi masyarakat Banjarmasin, seperti mendatangkan artis dan fashion show.
Djumdjum menambahkan, meski pihaknya mendatangkan artis sekalipun, pengelola tetap akan mematuhi peraturan daerah yang sudah ditetapkan.
“Untuk hiburan artis, maksimal jam 12 malam sudah selesai,’’ tandasnya. (metro7/Aa)