TANJUNG – Sebagaimana diketahui bahwa keberadaan Dana Bantuan Operasional (BOS) sudah berlangsung selama beberapa tahun. Tidak hanya di kabupaten Tabalong, tetapi juga di daerah-daerah lain di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab pemerintah untuk mewujudkan pendidikan dan mencerdaskan bangsa sebagaimana yang tertuang dalam mukadimah Undang-Undang Dasar 1945.
Pemerintah secara rutin memberikan dana bantuan operasional sekolah sebagai salah satu upaya untuk menjadikan pendidikan sebagai barang murah yang bisa diakses oleh semua anak-anak Indonesia. Dengan adanya bantuan, diharapkan tidak akan ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena alasan biaya.
Diharapkan dana BOS bisa digunakan dengan sebaik-baiknya, dengan system tata kelola yang juga sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan peruntukannya, tepat sasaran dan tujuan. Hindari kesalahan sekecil apapun didalam pengelolaan dan penggunaan dana BOS tersebut, sebab banyak kasus yang akhirnya membawa pengelola dana BOS harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Itu semua tidak akan terjadi apabila kita mengelola dana amanah ini dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian sambutan tertulis Bupati Tabalong H.Anang Syakhfiani yang disampaikan Sekretaris Daerah H.Abdul Muthalib Sangaji saat membuka secara resmi kegiatan workshop tata kelola dana BOS SD, SMP, SMA/SMK 2016 dengan tema menuju sekolah berkualitas & berintegritas melalui tata kelola dana BOS yang profesional dan akuntabel” dengan menghadirkan pembicara sebagai narasumber dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Rusman Azmi, Lc,M.AG kegiatan yang dilaksanakan Selasa (24/05) itu bertempat di aula kantor Bappeda Tabalong.
Menurut penjelasan Ketua panitia pelaksana kegiatan workshop tata keloola dana BOS Rahmanuddin peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 140 orang terdiri kepala sekolah dan bendahara SD, SMP, SMA/SMK di wilayah UPT pendidikan kecamatan Tanjung, Tanta dan Murung Pudak. Acara ini terselenggara atas kerjasama antara PGRI, Dinas Pendidikan kabupaten Tabalong dan Gramedia, Mengenta Media. (metro7/via)