KANDANGAN — Beberapa bulan terakhir ini, musibah kebakaran sering terjadi di beberapa desa. Seiring dengan itu pula, sejumlah Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) selalu berada di tempat. Keberadaan BPK ini sangat membantu masyarakat yang terkena musibah.
Sayangnya, oleh sebagian masyarakat keberadaan BPK ini tidak dihargai dengan baik. Apalagi ketika BPK datang terlambat ke Tempat Kejadian Musibah (TKM). Kendati demikian, para personil BPK yang bekerja tanpa upah ini, tetap menerimanya dengan hati yang lapang dan jiwa besar.
Melihat masalah itu, pemerintah daerah tidak tinggal diam. Berbagai kegiatan sosial yang dilakukan oleh pemerintah, selalu melibatkan BPK secara langsung atau pun tidak. Sehingga masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai, jerih payah BPK yang ada di tengah-tengah mereka.
Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan perhatian kepada seluruh personil BPK. Perhatian yang diberikan seperti pemberian  asuransi kecelakaan, bantuan operasional kegiatan serta santunan kematian bagi personil BPK yang meninggal dunia saat bertugas.
Bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah ini, adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada organisasi sosial BPK, yang kerap menyabung nyawa untuk menyelamatkan masyarakat dari amukan si Jago Merah.
Sekretaris Daerah Kabupaten HSS, Drs Achmad Fikry, sangat mengapresiasi kinerja BPK HSS. Ini terungkap  ketika ia menyerahkan bantuan operasional kepada beberapa unit anggota BPK pada Senin (3/9/2012) lalu sekira pukul 09.00 WITA di Aula Ramu.
Diakatakannya, sebagai organisasi sosial tentunya BPK memiliki visi dan misi yang jelas dalam menyelamatkan masyarakat dari bencana kebakaran.
“Niat tulus yang dimiliki personil dan keberadaan BPK di tengah-tengah masyarakat, perlu disyukuri. Karena kehadiran mereka sangat membantu masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi musibah kebakaran,” ungkapnya.
Terkait keterlambatan BPK menuju TKM kata Sekda, hendaknya perlu dimengerti oleh masyarakat. Karena jarak yang ditempuh bisa cukup jauh. Selain itu, jalan yang dilewati juga dipenuhi oleh masyarakat yang menggunakan jalan.
Bahkan, banyak masyarakat lain yang juga datang ke TKM bukan untuk membantu, tetapi hanya untuk menonton musibah yang melanda warga. Akibat dari keinginan melihat tersebut, maka jalur yang semestinya dilenggangkan untuk Armada BPK malah tersumbat. Sehingga tercipta keterlambatan.
“Saya sangat berharap, masyarakat yang ada di sekitar TKM dan di jalan, ketika melihat BPK yang membunyikan sirine agar bisa menepi dan memberikan jalan kepada mereka,” ujar Achmad Fikry.
Dalam kesempatan itu, Fikry juga mengharapkan agar anggota BPK bisa memberikan yang terbaik bagi pembangunan yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Selain itu, untuk kelancaran tugas di lapangan, hendaknya unit-unit BPK yang ada, dapat bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Metro7/fit