Berdasarkan pendataan yang dilaksanakan UPT Disdik Batang Alai Timur, saat ini di SD sangat terpencil, hanya ada 18 guru PNS dan 16 guru honor untuk enam sekolah, yaitu di Juhu, Batuperahu, Sumbai, Datarbatung dan Muara Hungi.
Sedangkan guru untuk SD di desa terpencil, ada 29 orang (berstatus PNS) dan tujuh orang guru honor. Adapun guru SMP terpencil, yaitu SMPN 2, SMPN 3 dan SMPN 4 di Batang Alai Timur jumlah seluruhnya ada 20 guru PNS dan enam guru honor.
Jumlah tersebut masih terbilang minim dari kebutuhan yang sesungguhnya dan tidak sebanding dengan jumlah murid yang ada.
Karena itu, untuk daerah pedalaman terutama di wilayah Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) untuk mengatasi masih kekurangan guru yang sudah berstatus PNS yang ada di pedalaman, Pemkab Hulu Sungai Tengah bakal memberlakukan kebijakan terhadap guru yang baru diangkat.
Bupati Hulu Sungai Tengah Harun Nurasid, usai menghadiri pemaparan Tim Ekspedisi Khatulistiwa di Poskotis Desa Murung B, Kecamatan Hantakan, Selasa (12/6/2012) menegaskan bahwa guru PNS yang baru diangkat nanti harus mengabdi di pedalaman minimal tiga tahun.
“Sebelumnya, kita minta mereka menandatangani surat perjanjian untuk pengabdian di pedalaman tersebut,” katanya.
Selama ini menurut Harun memang banyak guru yang enggan ditempatkan di pedalaman dengan berbagai alasan. Akibatnya, kebanyakan guru yang mengajar di sana adalah tenaga honor. Padahal, anak-anak di pedalaman juga berhak mendapatkan guru berkualitas dan berpendidikan yang layak.
 “Masih ada sekolah yang belum punya guru mata pelajaran, terutama di pedalaman. Untuk guru muatan lokal seperti Kesenian, rata-rata sekolah tidak ada. Bahkan, untuk guru Bahasa Inggris sama sekali tidak ada. Kebutuhan guru pokok saja belum ada,” terang Aminidin Kepala UPT Disdik BAT. advhst