TANJUNG — Bagi guru-guru yang mengajar di daerah terpencil, terluar, dan perbatasan yang sulit dijangkau, pengabdian dan perjuangan mereka seakan tanpa batas, karena harus bertugas dalam kondisi sarana dan prasarana tidak memadai serta kesejahteraan kerap tidak layak.
Tak jarang mereka harus berjalan kaki beberapa kilometer untuk sampai ke sekolah atau melakukan perjalanan sulit, jauh, lama yang melelahkan untuk melakukan tugasnya ikut mencerdaskan bangsa. Sementara gaji mereka kerap datang terlambat dan penuh potongan.
DPRD Kabupaten Tabalong yang beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke wilayah terpencil bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, menyadari betapa beratnya perjuangan yang dilakukan guru di daerah terpencil. Untuk itu, tunjangan bagi para abdi negara ini menjadi bahasan penting tahun 2012 ini.
Pada 2011 ada 54 guru SD dan 66 guru SMP mendapatkan tunjangan sebesar Rp250 ribu/bulan yang dibayar per triwulan. Kabid Pendidikan Lanjutan Menengah Disdik Kabupaten Tabalong, Sujadi mengatakan, pada anggaran 2012 ini pihaknya mengusulkan kenaikan tunjangan tersebut.
Ada kecenderungan para abdi negara seperti guru dan pegawai instansi lainnya tidak banyak yang mau ditempatkan di daerah terpencil. Karena bekerja di daerah ini sama saja gajinya dengan bekerja di kota. Tidak ada tunjangan daerah terpencil yang mereka terima sebagai motivator dan perangsang dalam bekerja serta bagi perbaikan kesejahteraan, tidak ada nilai lebih bekerja di kawasan ini, walaupun sebagai daerah terpencil dibandingkan dengan bekerja di daerah perkotaan yang memiliki segala fasilitas hidup yang memadai.
Karena itu, pemerintah melalui Kemendiknas M Nuh menyatakan bahwa Tunjangan Guru Daerah Terpencil akan diberikan kepada Guru yang mengabdikan dirinya di daerah terpencil . Besar tunjangan sekitar Rp 1,35 juta perbulan. Pada tahun 2011 lalu tunjangan tersebut dinaikkan 63% menjadi Rp 2,2 juta perbulan. Metro7/usy