foto ilustrasi

TANJUNG — Angka buta aksara di Kabupaten Tabalong hingga pertengahan Maret 2012 tercatat 1.440 orang.
“Penduduk buta aksara di Tabalong ada di sembilan kecamatan, meliputi Tanjung, Murung Pudak, Banua Lawas, Pugaan, Kelua, Muara Uya, Jaro, Upau dan Muara Harus,” kata Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Tabalong Kalimantan Selatan Fauzi beberapa waktu lalu.
Para penyandang buta aksara tersebut terbanyak pada kelompok usia produktif, yakni 15 sampai 45 tahun dan 45 ke atas.
Diakui Fauzi, angka buta aksara masih tinggi akibat keterbatasan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.
“Dari 12 kecamatan di Tabalong, ada tiga kecamatan yang belum masuk sasaran program yakni Tanta, Haruai dan Bintang Ara,” ujarnya.
Dengan keadaan itu, Fauzi menyatakan pemerintah Tabalong menunggu dukungan dana dari APBD provinsi maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar program pemberantasan buta aksara bisa dituntaskan di seluruh kecamatan.
Meski begitu, dengan kondisi ini pemerintah sudah berhasil mengurangi angka penyandang buta aksara sebanyak 250 orang, dan sekitar 95 persen lulus mengikuti tahap lanjutan tahun lalu. Hal itu terbukti tatkala uji kompetensi keaksaraan tingkat dasar membaca, menulis dan berpendapat juga kerap dilakukan dalam program pemberantasan buta aksara.
“Dari hasil uji kompetensi keaksaraan tingkat dasar membaca dan menulis, ternyata banyak yang lulus. Pemkab Tabalong menargetkan program pemberantasan penyandang buta aksara hingga 2014 mencapai 95,6 persen,” kata Fauzi. Metro7/usy