AMUNTAI — Perusahaan pertambangan batubara PT Adaro Indonesia berjanji akan selalu memberi bantuan dana, peralatan serta pelatihan bagi pelaku industri kecil dan menengah di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), agar bisa mengembangkan usahanya.
“PT Adaro akan terus memberikan bantuan untuk mengembangkan produk kerajinan, apalagi ke depannya prospek sektor ini akan semakin cerah dan terbuka luas untuk ekspor,” ujar pengelola program Coorporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Indonesia, Rusmin Nuryadin belum lama tadi.
Selama ini paparnya, PT Adaro sudah memberikan sejumlah peralatan dan pelatihan, termasuk bantuan dana kepada perajin HSU untuk mengembangkan produk unggulan daerah seperti kerajinan purun, lampit dan terakhir yang sedang berkembang, yakni kerajinan eceng gondok.
Bantuan perusahaan batubara yang beroperasi di Kabupaten Balangan dan Tabalong ini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh sejumlah perajin di Kecamatan Amuntai Selatan yang sukses mengembangkan kerajinan purun dan eceng gondok.
Perajin Desa Banyu Hirang Sopianor yang sukses mengembangkan kerajinan berbahan eceng gondok di Kabupaten HSU mengakui bantuan yang sudah diberikan oleh PT Adaro Indonesia melalui program CSR bagi mengembangkan usaha kerajinan “Kambang Ilung” miliknya yang kini mulai kewalahan menerima pesanan aneka produk kerajinan dari luar daerah.
“Pernah pesanan datang dari pengusaha Jerman, sayangnya kita tidak bisa memenuhinya, karena keterbatasan tenaga perajin yang mengerjakannnya,” aku Sopian.
Hingga kini usaha kerajinannya baru bisa memenuhi pesanan lokal baik di Kalsel maupun di luar daerah.
Keinginannya untuk meningkatkan jumlah produksi turut didukung oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan HSU dengan turut menanamkan modal di samping bantuan dana tanpa bunga dari PT Adaro Indonesia.
Pasalnya, kata Sopian Presiden SBY pada pembukaan pameran Inacraft di Jakarta kemaren telah memberikan ‘lampu hijau’ bagi Pemerintah Daerah dan para perajin untuk meningkatkan jumlah produksi kerajinan guna memenuhi kebutuhan ekspor yang terus meningkat hingga 2015.
“Saya berharap Pemerintah Daerah termasuk pihak swasta bisa terus memberikan bantuan pelatihan bagi perajin, mengingat kita masih kekurangan tenaga perajin,” kata Sopian lagi.
Kepala Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten HSU Drs Yusfihani menyatakan, pihaknya sudah beberapa kali mendatangkan tenaga instruktur atau pelatih dari Jawa untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan para perajin eceng gondok untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan.
“Pemerintah Daerah akan terus memberikan pelatihan sehingga para perajin mampu menghasilkan produk kerajinan yang dibutuhkan oleh para bayer,” ujar Yusfi.
Ia mengakui, kualitas produk kerajinan asal HSU masih kurang baik dibanding produk kerajinan lain sebagaimana yang ia lihat pada stand-stand pameran Inacraft ke-14 di Jakarta baru-baru tadi.

“Kita akui kualitas produk kita masih di bawah perajin lainnya, namun kita yakin produk kerajinan daerah HSU masih bisa ditingkatlkan menjadi lebih baik,” ujarnya optimis. Metro7/usy