KANDANGAN — Ketua Pengawas Pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Ardiansyah S Hut yang juga Wakil Bupati, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Khairul Rahman, Kamis (1/3) sekira pukul 09.00 Wita

melakukan peninjauan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pembibitan Balai Benih Ikan (BBI) lokal yang berada di Desa Pahampangan Kecamatan Padang Batung.

Dalam kunjungannya itu, Ardiansyah S Hut meminta agar Dinas Perikanan dan Peternakan, bisa membuat dokumentasi mulai proses pembibitan hingga dibudidayakan dan dijual ke pasaran. Dokumentasi tersebut nantinya dapat disiarkan di Kandangan TV, sehingga masyarakat HSS mengetahui bagaimana cara pembudidayaan ikan lokal yang benar.
“Harus ada dokumentasi yang dapat mendukung sebuah proses pembibitan perikanan di kabupaten,” ujar Ardiansyah.
Ardiansyah juga mengharapkan agar Dinas Perikanan dan Peternakan merumuskan program keunggulan yang dapat dicontoh oleh masyarakat, agar pembudidayaan perikanan lokal dapat semakin digalakkan di tengah masyarakat.
Orang nomor dua di Kabupaten HSS ini juga membeberkan bahwa, keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh dinas dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Oleh sebab itu contoh tersebut harus benar-benar memiliki kualitas yang akhirnya nanti dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Di tempat yang sama Khairul Rahman mengatakan, luas area Balai Benih Ikan tersebut adalah 1,7 Ha yang dibangun pada tahun 2005 dan mulai difungsikan pada tahun 2007 lalu. Adapun jenis benih ikan yang dibibitkan adalah Nila, Mas, Pepuyu (Bethok), Patin dan Lele. Target produksi tahun 2012 ini sebanyak 400 ribu ekor bibit ikan.
Untuk mencapainya, saat ini ikan-ikan yang dibudidayakan masih dalam pemeliharaan. Diharapkan dalam pelaksanaannya ini, tidak ada masalah berarti yang dihadapi. Sehingga hasilnya nanti dapat memenuhi target yang diinginkan.
Khairul Rahman menjelaskan cara pembibitan atau cara perkawinan ikan Pepuyu yang prosesnya hanya memakan waktu selama 24 jam.
“Sebelumnya, induk ikan jantan dan betina dikawinkan, terlebih dulu diberikan suntikan perangsang. Sehingga proses perkawinan dapat dilakukan secara bersamaan. Hasilnya dapat diketahui setelah terjadi perkawinan,” ujarnya.
Ke depannya ,pihak Dinas Perikanan dan Peternakan akan membagikan bibit-bibit ikan Pepuyu tersebut yang didahului pendataan kelompok petani yang ada di HSS.
Pembibitan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan perkawinan ikan di dalam satu aquarium. Di mana dalam aquarium tersebut diletakkan empat induk jantan dan satu induk betina yang bisa menghasilkan telur sekitar 20 ribu sampai 40 ribu/aquarium.
Dari hasil pembibitan, benih ikan tersebut akan dibagikan secara gratis kepada para kelompok tani yang sudah terdata. Bagi kelompok yang tidak mendapatkan, bisa meminta benih ikan dengan cara mengajukan permohonan atau proposal kepada Dinas Perikanan dan Peternakan yang selanjutnya akan diproses.
Khairul Rahman menambahkan bahwa Dinas Perikanan dan Peternakan nantinya juga akan mencoba membudidayakan ikan Sepat Siam dan Biyawan, karena sekarang kedua jenis ikan tersebut sudah mulai berkurang.
Ardiansyah juga meninjau benih ikan Patin. Jenis ikan ini bisa dicampur dengan ikan yang lain, karena bukan tipe kanibal. Suhu pada waktu perkawinan ikan Patin ini harus selalu panas kurang lebih 33 derajat Celsius. Metro7/fit