TANJUNG — Mencari madu berkualitas memang cukup sulit, karena kualitas bagus ternyata ditentukan oleh banyak faktor. Madu yang dipanen langsung dari tempatnya pun ternyata belum menjamin kualitasnya.

Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tabalong Drs H Helman mengungkapkan hal itu kepada Metro7 di ruang kerjanya Kamis (8/2) pagi.
Didampingi Kepala Bidang Perindustrian, Tamim, Helman mengakui pihaknya pun selama ini kesulitan memastikan kualitas madu Tanjung yang beredar di pasaran.
“Untuk mencari madu yang berkualitas sulit, tapi kalau mencari madu dalam kategori baik, relatif lebih mudah,” akunya.
Menurutnya, kebenaran madu berkualitas itu harus terukur. Meskipun langsung diambil dari pohon, kalau kadar airnya tinggi melampaui ketentuan laboratorium, bisa saja diklaim sebagai madu palsu, apalagi saat curah hujan tinggi seperti bulan-bulan ini.
Di samping itu, secara kasat mata pun sulit ditentukan.
“Masyarakat pada umumnya salah kaprah, menganggap madu sudah berkualitas karena bisa mematang telor mentah. Padahal madu palsu pun memiliki efek serupa.
“Kalau mau melihat perbedaannya, setelah telur mentah diberi madu, diamkan dulu selama kurang lebih lima menit. Baru kemudian dibandingkan aromannya. Telur yang diberi madu palsu akan berbau amis, sementara madu asli tidak,” jelas Helman.
Selain itu imbuhnya, berdasarkan pengalaman mereka yang sudah lama bergelut dengan usaha madu, pengujian juga bisa dilakukan dengan menggunakan buah kemiri. Masukkan madu yang akan diuji dalam sebuah tempat berpermukaan lebar. Kemudian masukkan buah kemiri. Jika kemiri tersebut tenggelam berarti kadar airnya sedikit, sebaliknya kalau mengapung, artinya kandungan airnya cukup banyak.
Ditekankan Helman bahwa sebenarnya madu murni belum tentu berkualitas, madu asli pun belum tentu berkualitas. Yang jelas madu berkualitas adalah madu yang memenuhi standar.
Parameter Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk madu 01-3545-2004 menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI adalah yang memiliki kadar air maksimum 22%, aktifitas enzim diatase minimum 3N, hidroksilmetilfurtural (HMF) maksimum 50 mg/kg, gula produksi minimum 65%, sukrosa maksimum 5%, keasaman maksimum 50 ml NaoH1 N/kg, padatan yang tidak larut dalam air maksimum 0,5%, kadar abu maksimum 0,5%, dan cemaran logam Pb maksimum 1,0 mg/kg, Cu maksimum 5,0 mg/kg, serta Ar maksimum 0,5 mg/kg. Metro7/usy/LQ