* Insiden Diduga Akibat Dari Persaingan Antara Pelangsir
Amostian Sik
TAMIANG LAYANG Terkait kasus pembacokan berujung kematian di SPBU Longkang Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur Kalteng, Polres Bartim terus melakukan pengembangan.

Peristiwa berdarah itu merenggut nyawa seorang pelangsir BBM, Saptono alias Indut (46), warga Jalan Pelita RT 3 Tamiang Layang. Ia tewas mengenaskan dengan sejumlah luka bacok. Sedangkan anaknya, Cristian PHW Anu (14), luka parah dan harus dirawat di sebuah rumah sakit di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Beberapa saat sebelum kejadian, korban berusaha melerai keributan antara pelaku Saibani alias Arbani (52) dan anaknya, Novi (22) dengan Chandra alias Ican, seorang petugas tidak resmi di SPBU tersebut. Namun malah ia akhirnya yang menjadi korban.
Kapolres Bartim AKBP Amostian Sik mengemukakan, pihaknya kini masih mengejar dan mencari keberadaan Ican.
“Kami masih mengembangkan kasus ini. Yang pasti ada 2 pelaku sudah kita tahan, sedangkan Ican masih dalam pengejaran,” ujarnya belum lama tadi.
Pasca kejadian itu, lanjut Amostian, Polisi terus menempatkan sejumlah anggota di SPBU tersebut untuk melakukan pengamanan, agar peristiwa serupa tak terulang lagi. Sementara penyidik Reskrim Polres Bartim pun masih mendalami kasus ini, karena diduga penyebab kejadian berawal dari aktivitas pelangsir BBM yang antre di SPBU tersebut.
Ditegaskannya, sebelum proses penyidikan dan penyelidikan selesai, aktivitas penjualan dan pengisian BBM di SPBU itu untuk sementara dihentikan. Selanjutnya, Polisi akan melakukan sweeping terhadap pelangsir, karena akhir-akhir ini situasi di SPBU Longkang bergejolak, sehingga dapat mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kami akan melaksanakan sweeping dan penilangan. Hendaknya keberadaan SPBU lebih terarah dan sesuai peruntukannya,” ujar mantan Wakasat Brimob Polda Kalteng ini.
Sementara itu keluarga korban melalui komentarnya diberita website www.metro7.co.id menyayangkan tidak adanya bantuan yang diberikan kepada pihak korban. “Jangankan bantuan, permohonan maaf saja tidak ada,” ujarnya. Metro7/M.Jaya