TANJUNG – “Begini seharusnya Pemuda membangunan daerahnya,” demikian komentar yang diarahkan kepada Firman Yusi saat mengetahui program riil yang telah dijalankan perkumpulan PUSAKA (Putra Putri Saraba Kawa) di bawah pimpinannya, berupa Pelatihan Daur Ulang Sampah Plastik di Desa Wisata Kinarum Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong.

Tokoh muda yang dikenal kreatif, inovatif, energik dan peduli ini, Kamis (1/3) kemarin bersama dengan para personel perkumpulan PUSAKA, meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan singkat bagaimana mengelola limbah yang pada awalnya terlihat sepele, menjadi bernilai ekonomis, seperti aneka tas dan dompet yang dibuat dari kemasan sachet bekas.
Selain itu, bekas sedotan air minum kemasan ternyata juga memiliki aspek ekonomis dan estetis, kalau berada di tangan yang kreatif. Di antaranya bisa dibuat lembaran multi guna sebagai bahan baku tas, taplak meja, pembungkus galon, tirai dan lain sebagainya.
Dalam kesempatan itu, ibu-ibu dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Kinarum yang juga Kelompok Sadar Wisata yang kali ini menjadi sasaran pelatihan, tampak antusias mencermati tutorial yang diberikan, sekaligus mempraktekkannya.
”Kalau bisa pelatihannya dilakukan beberapa kali, sampai kami benar-benar bisa membuat produk yang baik,” harap salah satu peserta dari kelompok ibu-ibu.
Menurut Firman Yusi, semangat seperti inilah yang mestinya segera ditangkap, karena merupakan wujud dari keinginan untuk berkarya membuat produk-produk kreatif yang ramah lingkungan.
“Desa Kinarum ditetapkan Pemerintah Daerah sebagai Desa Wisata, karenanya masyarakatnya bersemangat untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam memberikan dukungan terhadap status desa wisata tersebut,” jelas Firman.
Selain daur ulang, di hari yang sama juga diselenggarakan pelatihan pembuatan keripik pisang Kepok, dengan narasumber Armadi, salah seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). 
Pisang Kepok (Manurun, Banjar) adalah salah satu produk pertanian yang dihasilkan Desa Kinarum, sehingga potensi keripiknya sangat besar. 
”Warga kami, khususnya kaum mudanya juga butuh pelatihan Bahasa Inggris, mengingat sekarang desa kami sudah sering didatangi turis asing,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plh Kadis Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tabalong, Drs H Marzuki Hakim MSi. Metro7/usy