AMUNTAI — Berniat pulang ke rumah, perjalanan Ridhani (20) yang membonceng Madi (20) bin Arsuni justeru berujung maut. Keduanya mengalami kecelakaan setelah kendaraannya warga Jalan Brigjend H Hasan Basri RT I Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten HSU yang melaju dari arah Desa Muara Tapus menuju arah Amuntai ini, menghantam pembatas jembatan.

Diduga lengah dan fokus saat berkendara, tiba-tiba saja Jupiter Z warna merah bernomor polisi DA 4323 DK yang dikendarai lepas kendali dan menghantam pagar besi pembatas Jembatan Pasar Senin di Jalan Brigjend H.Hasan Basri RT III Desa Pasar Senin Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten HSU,.Jum`at (27/1), sekira pukul 23.30 Wita.
Madi terpental ke sisi jembatan, sedangkan Dhanj tercebur ke sungai yang bermuara ke Sungai Negara dimana di bawah jembatan tersebut terdapat pintu air.
Salah seorang saksi mata, Jani (38) kepada Metro7 menyebutkan bahwa sebelum menabrak pagar pembatas  jembatan, sepeda motor yang ditunggangi dua ABG ini sudah oleng dan sekitar 2 meter dari mulut jembatan, tiba-tiba saja sepeda motornya menghantam semen pagar jembatan.
“Kami mendengar suara dentuman sangat keras dan langsung mengejar ke tempat kejadian. Dari bawah jembatan terdengar suara orang minta tolong, namun belum sempat kami bertindak, orangnya sudah tidak ada lagi,” jelasnya
Menurut perkiraan warga sekitar TKP, sebelum hanyut terbawa arus, korban Ridhani masih sempat berpegangan pada rangka bawah jembatan dan berteriak minta tolong. Namun karena derasnya arus yang menuju ke pintu air, korban tidak bisa bertahan. Tubuhnya yang sudah lemah akhirnya langsung terseret arus deras.
Madi yang terlempar ke sisi tengah jembatan kondisinya juga sudah lemah, setelah mengalami benturan keras pada kepalanya yang banyak mengeluarkan darah.
Saat itu juga ia dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Pembalah Batung Amuntai untuk mendapatkan pertolongan.
Sejak malam kejadian, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sampai siang harinya terus berusaha mencari Ridhani di sekitar TKP dan juga menulusuri Anak Sungai Negara ini hingga sejauh beberapa kilometer, namun tetap korban tidak juga ditemukan.
Dibantu warga, mereka juga menyelam ke dalam air. Arus yang deras dan banyaknya tiang-tiang bekas jembatan gantung yang sudah hancur, sempat menyulitkan pencarian.
Sekitar pukul 17.00 Wita atau kurang lebih 17 jam kemudian, jasad korban baru berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa tersangkut di ujung jembatan gantung tidak jauh dari tumpukan kayu-kayu dan akar-akar pohon.
Kasat Lantas Polres HSU AKP Yusriandi Yusrin Sik melalui Kanit Laka Aiptu Quratu Aini membenarkan kecelakaan tunggal di Desa Pasar Senin itu, dan pihaknya sudah menangani kasusnya.
“Korban selamat belum bisa dimintai keterangan, karena kondisinya masih sangat lemah dan sedikit trauma. Kita tunggu saja sampai korban pulih dan bisa dimintai keterangan,” jelasnya. Metro7/Ayie