BARABAI — Kesan bahwa PNS pegawai paling manja, tak bisa ditepis. Meski diberi gaji yang layak dan dibayarkan secara teratur, sebagian dari mereka masih ada yang tak maksimal bekerja.
Seperti terpantau Rabu (25/01) lalu, sekira pukul 10.00 Wita, banyak PNS di Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) yang terlihat memadati kantin di belakang Kantor Bupati setempat. Selain makan, ada juga yang hanya minum kopi, merokok sambil ngobrol, padahal saat itu sudah jelas masuk jam dinas.

“Apa mereka tidak ada pekerjaan ya, di kantornya? Jam segini sudah nyantai,” komentar salah satu pengunjung kantin, Rahmat. Kondisi itu terlihat hampir setiap hari, pada saat jam kerja.
Tokoh masyarakat Hulu Sungai Tengah, Suriansyah mengingatkan, bahwa PNS adalah pegawai pemerintah yang dipercaya negara untuk melayani masyarakat.
Namun dipastikan beberapa waktu ke depan, PNS di lingkungan Pemkab Hulu Sungai Tengah yang suka bolos atau tidak masuk kerja, bakal ketahuan. Maret mendatang, pemkab HST akan memfungsikan mesin sidik jari, untuk mengetahui kehadiran pegawai.
Saat ini, empat petugas di Bagian Organisasi sedang mendata dan mengambil sidik jari satu persatu pegawai di SKPD dan Sekretariat.
Muhammad Juli, Kasubbag Kinerja dan Pelaporan serta Eri Suryana, Kasubbag Kelembagaan di bagian Organisasi Selasa (24/01) menjelaskan, sebagai tahap awal, presensi sistem digital baru diberlakukan bagi 1.025 orang PNS.
“Untuk PNS di UPT dan kecamatan belum,” jelas Eri. Pengambilan sidik jari dilakukan setiap hari dengan berkeliling membawa mesin tersebut ke dinas-dinas, kantor dan badan di lingkungan sekretariat. “Kami menargetkan, akhir Februari mendatang, pengambilan sidik jari PNS ini sudah selesai semuanya,” jelasnya.
Sebenarnya tidak ada istilah tidak ada pekerjaan di kantor, jika PNS itu kreatif,” kata Surianyah menjawab kilah para pewarung yang mengaku di kantornya sedang tidak ada pekerjaan. advhst