KANDANGAN — Program Ampih Miskin yang diluncurkan oleh Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Dr H Muhammad Safi’i pada akhir tahun 2010 lalu, terbukti telah menyedot perhatian masyarakat, terutama oleh mereka yang hidup pada garis kemiskinan.

Meski sudah berganti tahun, program yang dirasakan sangat membantu tersebut, kembali dinanti-nantikan oleh masyarakat. Bantuan ampih miskin yang sudah berjalan diharapkan dapat lebih ditingkatkan lagi.
Jumberi, salah satu warga Desa Tawar Kecamatan Kandangan mengatakan, masyarakat desa yang hidup dalam kemiskinan meminta kepada pemerintah daerah untuk segera meningkatkan jumlah bantuan Ampih Miskin yang diluncurkan kepada mereka. Seperti tempat tinggal yang layak huni, bantuan modal untuk meningkatkan perekonomian, dan pemberian beasiswa bagi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu.
’’Saya berharap tahun 2012 ini, pemerintah daerah dapat meningkatkan volume bantuan yang diberikan kepada masyarakat miskin yang ada di kabupaten, sebagaimana komitmen yang sudah diberitakan,” ujarnya .
Jumberi dan masyarakat lainya mengaku ngotot untuk mendapatkan bantuan, lantaran beranggapan kesempatan untuk mendapatkan bantuan Ampih Miskin hanya ada pada tahun 2012 dan di awal tahun 2013 saja. Sedangkan di akhir tahun 2013 nanti, diyakini program tersebut sudah tidak ada lagi.
Terlebih lagi menurutnya, pada saatnya nanti, bupati terkait yang meluncurkan program tersebut, sudah tidak menjabat lagi.
“Selama ada program Ampih Miskin, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan masih dapat berharap kepada pemeintahan. Tapi jika program Ampih Miskin tersebut tidak dilanjutkan lagi, maka masyarakat miskin akan tetap hidup di bawah garis kemiskinan,” ucapnya yakin.
Marjuki, salah seorang warga Kandangan yang juga diminta komentarnya mengatakan, pemerintah daerah harus memiliki komitmen serius untuk mempertahankan keberadaan Program Ampih Miskin. Pasalnya jika tidak dipertahankan, maka harapan masyarakat miskin untuk dapat hidup layak seperti masyarakat lainya akan sulit diwujudkan, terlebih jika hanya mengandalkan usaha yang dimiliki mereka saat, sampai mati pun menurutnya tidak akan hidup layak.
Usaha yang dimiliki hanya mampu untuk makan sehari-hari, sedangkan untuk perbaikan rumah dan pendidikan anak saja, dipastikan tidak akan tercukupi. Metro7/fit