Guna meningkatkan produksi beras dalam skala nasional, Pemerintah Daerah HST telah melakukan fasilitasi kepada para petani. Kini telah diresmikan kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) HST yang menjadi program Balai  Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Kalsel di Simpang Mahar, Desa Paya Besar Kecamatan Batu Benawa, Rabu (25/01).

Ketua Kelompok Tani “Hidup Baru” Paya Besar, Asmail mengungkapkan, kegiatan Sekolah Lapang sangat bermanfaat bagi petani, utamanya dalam penerapan cara tanam yang lebih modern, pengendalian hama terpadu dan terawasi, peningkatkan produksi  dan kualitas produk pertanian.
Dirinya pun mewakili Kelompok Tani “Hidup Baru”  menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih atas bantuan satu buah hand traktor dari Bupati HST H Harun Nurasid., sehingga menunjang penggarapan sawah menjadi lebih baik dengan teknologi baru serta mendapatkan pendampingan aktif dari PPPL setempat.
Kepala BPTPH Kalimantan Selatan Agus Safrudin menjelaskan, di Kabupaten HST pada tahun 2012 terdapat 10 paket kegiatan  di 111 Unit, termasuk di dalamnya Sekolah Lapang yang berlangsung selama satu musim tanam, ditujukan untuk menyukseskan program Nasional dalam mencapai target surplus beras 10 juta  ton di tahun 2014.
“Kita Optimis mencapai target bahkan melebihinya,  karena di tahun ini saja surplus produksi beras Kalsel meningkat 9%. Dengan pencapaian ini menjadikan Kalsel dan Sumatera Barat sebagai dua propinsi teratas peningkatan produksi beras di seluruh Indonesia,” katanya.
Kepala  Dinas Pertanian Pangan dan Holtikultura, Zainuddin mengatakan, Sekolah Lapang merupakan wadah belajar dengan metode partisipatif, bertujuan untuk membudidayakan tanaman sehat aman, pelestarian musuh alami hama dan penyakit serta peningkatan keterampilan petani dalam pengendalian hama terpadu.
Menurutnya, pengetahuan dan keterampilan petani tentang bahaya penggunaan obat kimia seperti Pestisida untuk penanganan hama,  sangat penting untuk menghindari pencemaran pertanian dan perikanan. Petani lebih mengerti adanya  musuh alami hama serta mengarahkan pada pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan dengan pengendali hayati  atau dengan obat nabati,
Bupati HST H Harun Nurasid mengungkapkan, target nasional surplus 10 juta ton di tahun 2014, target Propinsi Kalsel 2 Juta Ton dan Kabupaten HST 212.000 ton, menjadi pemacu dan motivasi bersama untuk menyukseskannya. Kehadiran SLPHT ini merupakan solusi agar target produksi beras terus meningkat.
Diterangkannya, walaupun selama ini Kabupaten HST telah mencapai surplus beras dan menjadi salah satu lumbung padi di Kalimantan Selatan, hendaknya tidak membuat lengah dari usaha peningkatan produksi bidang pertanian disertai semangat kebersamaan dan pendampingan para petani oleh SKPD terkait.
“Kita berkomitmen untuk memajukan bidang pertanian, antara lain dengan tidak mengalihfungsikan lahan produktif pertanian untuk bidang  lain seperti pertambangan, peningkatan anggaran antara lain untuk peningkatan infrastruktur pertanian Jalan Usaha Tani dan  pemberian bantuan 124 handtractor bagi Kelompok Tani se Kabupaten HST beberapa waktu lalu,” katanya.
Kegiatan turut diisi penyerahan bantuan Alat Pertanian dan ATK oleh  Bupati HST, H Harun Nurasid kepada Kelompok Tani “Hidup Baru” serta dilakukan dialog antara Bupati HST dengan Kelompok Tani yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Holtikulturan, Zainuddin untuk menyerap aspirasi petani serta pementasan kesenian daerah Madihin.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Bakorluh Propinsi Kalsel, Aus Al Kausar, Kepala Dinas Perikanan dan Perternakan HST Suhaimi, Kepala BPP HST Hj Fatmawati, Kepala Kantor Ketahanan  Pangan HST Zainal Abidin, Kepala Dishutbun HST Syaiful Bahri, Camat Batu Benawa Mukarram, unsur Forum Muspika Batu Benawa, Para PPL, perwakilan Gapoktan dan KTNA. advhst