TANAH BUMBU –  Kejadian tragis menimpa seorang ibu berinisial SS (75 th) warga RT 3 RW 2 Desa Sarimulya (Blok B1), Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, kedua matanya dicongkel serta lidahnya dipotong oleh anak kandungnya berinisial, SW alias W Sabtu (24/10/2015) dini hari.
Motif perilaku keji tersebut belum diketahui, hingga kini aparat kepolisian Sektor Mantewe dan Polres Tanah Bumbu sementara mendalami kasus tersebut dan memintai keterangan beberapa saksi.
Korban yang mengalami luka kritis saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Anda Abdurahman Sepunggur. Begitu pula dengan pelaku SW, karena mengalami luka tusuk pada ulu hati.
Kapolsek Mantewe, AKP Apriansyah, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan kejadian tersebut.
“Benar ada kasus penganiayaan anak terhadap ibunya, saat ini anggota kami masih melakukan pendalaman kasus. Data lengkap, nanti dikonfirmasi ke Satreskrim Polres Tanah Bumbu,” tutur AKP Apri.
Berikut Kronologis yang diterima Wartawan, yakni pada hari Sabtu 24 okt 2015 pukul 04.45 wita pelayanan Polsek Mantewe menerima laporan dari Sekdes Sarimulya an. Erkhamni melalui handphone, bahwa di Desa Sarimulya rt 03 rw 02 dusun I telah terjadi TP KDRT.
Kemudian unit Polsek Mantewe pukul 05.15 wita mendatangi tkp dan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sedangkan korban (ibu pelaku) sudah dibawa ke RS Andi Abduraman dan benar bahwa di tkp terdapat bekas bercak darah, bola mata, potongan daging, pisau dan yang diduga pelaku (anak korban) sedang tertelungkup dan ditemukan 1 mata luka tusuk di bagian ulu hati, dan di perkirakan pelaku berusaha bunuh diri setelah melakukan penganiayaan terhadap orang tua (ibu).
Setelah dilakukan olah tkp  oleh petugas di tkp yang di duga pelaku penganiayaan di bawa ke RS.Andi Abdurahman untuk dilakukan pertolongan medis.
Beberapa Barang bukti yang diamankan pihak Polsek Mantewe terdiri dari 1 (satu) buah Bola mata dan potongan daging diserahkan di RS Andi Abdurahman noor. Di Tkp Polisi juga mengamankan sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku untuk membantai korbannya (metro7/randi)