METRO7.CO.ID, Paringin – Gelaran Pesona Dayak Meratus IV seacara resmi dibuka pada Jumat (30/3), di desa wisata budaya, Kapul, Kecamatan Halong, Balangan.

Even budaya Dayak meratus yang digelar selama dua hari itu, seperti mengajak untuk bernostalgia pada ragam tradisi masa silam, dengan semarak kompetisi menyumpit, balogo, atau bermain egrang.

Menurut Jaini, ketua panitia pelaksana, pada perhelatan kali ini, keterlibatan masyarakat diperluas dengan menggaet komunitas sepeda untuk memeriahkan acara.

Selain itu, animo masyarakat juga meningkat, seperti kompetisi menyumpit yang diikuti kurang lebih 70 peserta. “Menariknya, 13 diantaranya adalah perempuan,” ungkapnya.

Selain itu, Jaini mengatakan, panitia juga menyelipkan kampanye anti narkoba melalui sarasehan para kepala adat, mengingat peredaran barang haram ini, kian marak hingga ke pelosok.

Mewakili Kadis Pariwisata dan Budaya Balangan, Kabid Pariwisata H Syaifuddin dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan, Pesona Dayak Meratus sudah menjadi kalender even wisata nasional wilayah Kalsel.

“Ini tentunya menjadi catatan tersendiri bagi kita untuk terus berbenah, agar kegiatan semacam ini, gaungnya terus menggema. Pemerintah sangat mengapresiasi inovasi berbasis budaya yang dilaksanakan Dewan Adat Dayak Balangan,” tegas Syaifuddin.

Secara spesifik, lanjutnya, gelaran seni budaya merupakan wadah bersama untuk menjaga kearifan lokal masyarakat adat. Ketika antusiasme pengunjung membesar, selayaknya kearifan lokal tersebut, menjadi kekhasan yang memiliki daya tarik.

Bagi Dwi Prayitno Jatmiko, Supervisor CSR PT Adaro Indonesia bidang Sosial Budaya, keterlibatan Adaro lebih sebagai upaya memicu semangat pelestarian budaya, dan mewadahi kemunculan sanggar seni disekitar wilayah Balangan untuk tetap eksis berkarya.

Gelontoran dana senilai Rp 175 Juta dari Adaro, ujar Jatmiko, selaras dengan komitmen perusahaan untuk bisa berdampingan dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam berbagai aspek kemandirian, tak terkecuali seni budaya.

Usai dibuka secara resmi melalui pemukulan gong, semarak Pesona Dayak Meratus, dimulai dengan penampilan tari Andare Bakul oleh Sanggar Seni Wadian Tambai, Desa Kapul. Disusul kompetisi menyumpit, balogo, dan egrang.

Pada sore hari hingga malam, keriuhan kian bertambah dengan penampilan memanjat pohon enau berduri dan bercerita dalam Bahasa Dayak. (Metro7/Ihsan)