BANJARMASIN, metro7.co.id – Bank Kalsel kembali berbangga. Itu setelah Komisaris Utamanya yaitu Ary Bastari mampu menyelesaikan Program Studi Doktor (S3) Ilmu Manajemen/MSDM pada Program Pascasarjana di Universitas Negeri Jakarta.

Ditengah kesibukkannya sebagai Komisaris Utama Bank Kalsel, Ary Bastari mampu menyelesaikan program Studi Doktornya dalam waktu yang cukup singkat, yaitu hanya selama 2 Tahun 11 Bulan dan mendapatkan predikat kelulusan Cumlaude dengan IPK 3,90.

Sebelum dinyatakan berhak menyandang gelar Doktor, Ary Bastari terlebih dahulu mengikuti Ujian Disertasi Terbuka melalu video teleconference zoom pada tanggal 21 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB lalu.

Kegiatan Ujian Disertasi Terbuka tersebut dihadiri oleh Ketua MPR RI, Gubernur Provinsi Kalsel, Wakil Gubernur Provinsi Kalsel, Sekretaris Daerah beserta Staf Khusus Gubernur Provinsi Kalsel, Ketua DPRD Provinsi Kalsel beserta para undangan lainnya baik dari Lembaga Pemerintahan, Akademisi, Media, maupun dari Keluarga Besar Bank Kalsel. Selain itu Ujian Disertasi juga terasa lengkap karena dihadiri pula oleh 3 Rektor dari Universitas Swasta dengan diuji oleh 6 Guru Besar Universitas Negeri Jakarta.

Adapun desertasi yang dibawakan Ary Bastari yaitu Model Kinerja Pelayanan Melalui Motivasi Kerja : Analisa Kepemimpinan Transformasional, Managerial Coaching, dan Komitmen Organisasional (Pada PT Bank Pembangunan Daerah Di Kalimantan Selatan).

“Alhamdulillah berkat kerja keras dan dukungan semua pihak saya bisa menyelesaikan program doktor saya di Universitas Negeri Jakarta. Selain itu dalam kesempatan ini saya berharap desertasi yang saya angkat dalam program doktor ini kedepannya dapat memberikan manfaat bagi Bank Kalsel, khususnya dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan melalui motivasi kerja,” ungkap Komisaris Utama Bank Kalsel Ary Bastari.

Dirinya bercerita latar belakangnya untuk mengangkat Desertasi dengan judul tersebut tidak lepas dari pandangannya terhadap tingginya tingkat persaingan dalam perusahaan modern sekarang agar tetap mampu bertahan dan berkembang di era global.

Untuk bisa bertahan dan berkembang maka perusahaan modern sekarang dituntut untuk berkinerja yang tinggi. Namun perusahaan tidak akan mencapai kinerja yang tinggi tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkinerja tinggi pula. Agar keberadaan SDM memiliki kontribusi atau peran yang maksimal dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, dirinya melihat perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas SDM secara komprehensif dan terus menerus. Tidak hanya melalui pengembangan pemberdayaan SDM, tetapi juga dukungan dan peran serta para pemimpin organisasi termasuk unit-unit kerjanya.

“Hasil Desertasi yang saya buat menunjukan bahwa kinerja pelayanan karyawan dipengaruhi oleh motivasi kerja. Selanjutnya motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh managerial coaching, komitmen organisasional, dan kepemimpinan transformasional,” tambahnya.

Dalam desertasinya tersebut ada beberapa saran yang turut dimasukkannya, utamanya untuk PT Bank Pembangunan Daerah di Kalimantan Selatan yang menjadi objek penelitian.

Salah satunya Bank Kalsel selayaknya membangun “interpersonal” yang baik, artinya para pemimpin unit kerja harus mudah ditemui oleh staff. Hal ini memberi makna bahwa semua pemimpin unit kerja harus selalu siap membantu karyawan dan memiliki kebijakan “pintu terbuka”, sehingga staff bisa mudah berdialog dan membuka diri untuk mendapatkan masukan.

Kemudian Bank Kalsel selayaknya memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi keterikatan dan kenyamanan karyawan terhadap organisasinya, seperti : Penghargaan, karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk mengaktualisasikan diri.

Selanjutnya Bank Kalsel selayaknya melibatkan langsung pemimpin unit kerja (Cabang/Cabang Pembantu) dan melakukan penerapan Kepemimpinan Transformasional dengan memberikan contoh secara konsisten, sehingga memotivasi karyawan dalam bekerja dan sebagai upaya membangun kinerja pelayanan baik dari karyawan tersebut. Peran Manajemen diharapkan dapat memotivasi para karyawan (stafnya) dengan membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil pekerjaan, dengan cara memberikan upah/kompensasi yang sesuai dengan hasil kinerjanya.

“Bank Kalsel juga perlu memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan karyawan dan kesempatan pengembangan diri didalam organisasi secara berkesinambungan agar dapat memotivasi karyawan,” tambahnya.

Kemudian saran lainnya adalah Bank Kalsel diharapkan untuk terus mengembangkan program Digitalisasi dibidang pelayanan, seperti yang telah dikembangkan dalam rangka membangun kinerja pelayanan yang terbaik sehingga akan memberikan kepuasan prima pelanggan.

“Melalui saran-saran tersebut jika bisa dijalankan dengan baik, saya meyakini Bank Kalsel akan dapat lebih berkembang dan mampu menjawab berbagai tantangan zaman di era global seperti sekarang,” tegasnya.

Selama menjalani masa perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta, Ary Bastari juga telah menyelesaikan berbagai jurnal internasional, yaitu Management Science Letters Published on volume 10, Issue 12, pp.2883-8 (2020) – ISSN. 1923-9343 (online) Scopus Q2, International Journal of Psychosocial Rehabilitation (IJPR) – Published – IJPR No.24, Issue 4, Feb 2020 Scopus Q4, International Journal of Innovation, Creativity and Change Scopus Q2 LOA : 20 Juni 2020 – Publish on September 2020 dan International Journal of Innovation, Creativity and Change Scopus Q2 LOA : 7 July 2020 – Publish on October 2020.

Selain itu Berdasarkan Disertasinya Ary Bastari juga telah menerbitkan sebuah buku dengan judul “Model Kinerja Layanan” ISBN 978-602-0736-57-0. *