MATARAM, Metro7.co.id – Riyanto, dengan ramah memberikan informasi tentang Kehidupan masyarakat di Dusun Sasak SADE, Rembitan, Lombok.

Pemandu ini sudah 30 tahun menggeluti sebagai pemandu. Katanya, berkat tamu-tamu yang berkunjung, perekonomian pihaknya agak meningkat.

“Dulu cuma mengandalkan bertani cuma panen sekali setahun. Berkat tamu yang berkunjung dan membeli hasil-hasil kerajinan kami di sini, sekarang anak-anak sudah bisa sekolah juga,” ungkap Riyanto, Kamis (27/10), usai memandu rombongan Media Gathering Bank Kalsel, yang mengunjungi desa ini.

Di Desa yang sangat menjunjung tradisi adat ini, jika seorang pemuda mencintai seorang gadis, maka gadis tersebut harus diculik dan dibawa ke luar desa untuk diinapkan di keluarga pria.

Kemudian esok paginya dikabarkan bahwa anak gadis itu sudah diculik dan siap dinikahi. Sampai sekarang ada tradisi diculik sampai sekarang itu dilakukan, kata Anto, sapaan akrabnya.

“Karena kalau melamar secara baik-baik di sini, malah melanggar adat. Jadi kemungkinan orangtua kami di sini, kalau anaknya dilamar, kamu minta anak saya seperti barang? Begitu pemikiran orangtua kami di sini,” Anto menjelaskan.

Anto berharap, kedepannya semakin maju. Karena pas pendemi saat itu pihaknya terpuruk sekali. Mereka juga sempat tutup selama tiga bulan. Mengikuti aturan Pemerintah juga. “Tapi alhamdulillah kunjungan wisata sekarang mulai menaik,” pungkasnya.