JAKARTA, metro7.co.id – Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memaparkan data perkembangan kasus mingguan dan angka positif COVID-19. Hasilnya DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus covid-19 terbanyak se-Indonesia dengan 9.971 kasus.

“Semua orang sekarang bingung kenapa kita angkanya setiap hariannya bertambah besar. Per pekan kemarin sampai dengan tanggal 21 Juni dalam satu minggu kita melakukan pemeriksaan 53 ribu orang diperiksa. Tapi kita lihat positivity rate-nya 13% dan 14%. Artinya apa, laju penularannya masih sama di Indonesia,” kata Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Setpres, Rabu (24/6/2020).

“Kondisinya sama tapi dengan testing yang lebih baik, testing yang lebih banyak kita bisa mengisolasi pasien-pasien yang dapat menularkan ke kelompok rentan. Sehingga ini adalah bentuk pencapaian yang kita alami. Jadi tidak hanya jumlah kasus yang kita lihat tapi juga jumlah pemeriksaan,” tambah Dewi.

Berikut lima provinsi dengan jumlah kasus terbanyak dan terendah:

5 Provinsi Jumlah Kasus Terbanyak

1. DKI Jakarta (9.971)
2. Jawa Timur (9.542)
3. Sulawesi Selatan (3.797)
4. Jawa Barat (2.848)
5. Jawa Tengah (2.668)

5 Provinsi Jumlah Kasus Terendah

1. Aceh (49)
2. Sulawesi Barat (104)
3. Nusa Tenggara Barat (111)
4. Jambi (112)
5. Bengkulu (116)

Dewi menjelaskan jumlah kematian di suatu daerah harus mengacu pada jumlah penduduk dan jumlah kasus positif COVID di daerah itu. Dengan demikian, didapatkan provinsi dengan angka kematian tertinggi berasal dari DKI Jakarta dengan 4,62% per 100.000 penduduk.
“Kita melihat kematian bukan hanya berdasarkan jumlah tapi juga berdasarkan jumlah positif yang ditemukan di lokasi tersebut dan jumlah penduduk. Karena kalau dari jumlah penduduk, DKI Jakarta menempati urutan pertama, yang kedua Kalsel, ketiga Jatim, empat Sulsel, dan lima Banten,” ujar Dewi.

Sementara untuk jumlah kasus dan jumlah kematian di kabupaten/kota, insiden kasus tertinggi berasal dari Jakarta Pusat dengan 149,2 per 100.000 penduduk.

“Untuk melihat analisis yang jauh lebih detail, kita akan melihat di level kabupaten/kota. kita akan melihat kota mana dengan jumlah penduduknya, apakah kasus tersebut tinggi di daerahnya. Peringkat pertama Jakpus, tapi peringkat kedua adalah Jayapura. Kita harus memperhatikan jmlh penduduk sebagai bagian yang harus kita hitung untuk melihat tingkat laju penyebaran. Ketiga Surabaya, keempat Banjarmasin, dan Mataram,” jelas Dewi.

Berikut jumlah insiden kasus terendah dan angka kematian tertinggi di tingkat Kabupaten/Kota.

5 Kab/Kota dengan Insiden Kasus Terendah
1. Tegal, Jateng (0.06 per 100.000 penduduk)
2. Blora, Jateng (0.11 per 100.000 penduduk)
3. Lebak, Banten (0.15 per 100.000 penduduk)
4. Aceh Utara, Aceh (0.17 per 100.000 penduduk)
5. Rokan Hulu, Riau (0.18 per 100.000 penduduk)

5 Kab/Kota dengan Angka Kematian Tertinggi
1. Surabaya, Jatim (9,8 per 100.000 penduduk)
2. Banjarmasih, Kalsel (9,4 per 100.000 penduduk)
3. Manado, Sulut (8,02 per 100.000 penduduk)
4. Jakarta Pusat, DKI (8,01 per 100.000 penduduk)
5. Makassar, Sulsel (4,9 per 100.000 penduduk). ***