MANGGARAI BARAT, metro7.co.id –
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Johan mengatakan, peningkatan kasus positif corona di Mabar membutuhkan pencegahan yang massif. Pencegahan yang dimaksud, kata Yohanes tidak tidak selalu dengan uang. Protokol kesehatan pemerintah mesti menjadi kultur baru di tengah masyarakat.

“Pandemi corona di masa new normal harus diikuti dengan new kultur. Protokol kesehatan harus jadi budaya baru. Tidak hanya untuk covid-19. Polanya sama untuk menangkal virus dan penyakit menular lainnya, seperti TBC dan DBD”, kata Yohanes saat diwawancara metro7.co.id, Senin (20/7/2020).

Yohanes juga menyebut total 10 pasien reaktif rapid test kini sedang dirawat di rumah karantina Pemkab Mabar.
10 Pasien tersebut berasal dari Puskemas Welak, Puskesmas Rekas dan Puskemas Werang.

“Ada empat pasien reaktif rapid test dari Puskesmas Datak, tiga pasien dari Puskesmas Rekas, satu pasien dari Lempe Puskesmas Werang dan dua pasien dari Nisar, Lembor”, ujarnya.

Sepuluh pasien itu, kata Yohanes, merupakan pelaku perjalanan bekas penumpang Kapal Sangke Pallangga dan kontak erat dengan pasien positif covid-19 klaster Kapal Sangke Pallangga.

Hingga saat ini, total 21 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Mabar. 16 pasien dinyatakan sembuh Covid-19. 11 pasien klaster Gowa, 4 Pasien klaster Magetan dan dua pasien transmisi lokal.

Sedangkan lima pasien positif baru klaster Kapal Sangke Pallangga kini sedang dirawat di RSUD Komodo.

Yohanes diwawancarai metro7.co.id terkait lonjakan kasus positif baru corona di Kabupaten ujung barat pulau Flores itu. Pasalnya, dalam sepekan masa adaptasi kebiasaan baru telah terjadi lonjakan lima kasus baru positif covid-19 di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kasus baru ini muncul di tengah lonjakan pelaku perjalanan dari luar wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Pada saat bersamaan, kepatuhan berbagai elemen masyarakat terhadap protokol kesehatan anjlok.

Yohanes merinci fakta bahwa kelima pasien positif baru itu adalah pelaku perjalanan klaster Kapal Sangke Pallangga penyeberangan Makassar-Labuan Bajo.

1. Pasien 017, penumpang KMP Sangke Pallangga inisial MGD (52) perempuan berasal dari Kampung Rangat, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang terkonfirmasi positif covid-19, Rabu (8/7/2020) berdasarkan hasil pemeriksaan swab Test Cepat Molekuler (TCM) di laboratorium RSUD Komodo.

Riwayat pasien 017

Minggu, 22 Maret 2020, MGD pergi ke Makasar. Tujuan untuk wisuda anak. Jumat, 19 Juni 2020, MGD menjalani rapid test di Makasar hasilnya negatif (non reaktif).

Selasa, 23 Juni 2020, MGD pulang ke Kabupaten Mabar menggunakan kapal Sangke Pallangga. Sabtu, 27 Juni 2020, MGD menjalani rapid test kedua di Puskesmas Werang. Hasil reaktif. Selasa, 30 Juni 2020 MGD masuk rumah karantina terpadu Pemkab Mabar di Labuan Bajo.

Rabu (8/7/2020) menjalani Test Cepat Molekuler (TCM) di RSUD Komodo dengan hasil positif covid-19.

2. Pasien 018 inisial YP (29) laki-laki berasal dari Datak, Desa Golo Ronggot, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat.

Riwayat pasien 018

YP pergi ke Makassar 5 tahun lalu. Dia bekerja di Makassar. Sebelum kembali ke Manggarai Barat, YP mengaku sudah rapid test di salah satu Rumah Sakit di Makasar dengan hasil negatif atau non reaktif namun YP lupa tanggal rapid testnya.

Selasa, 23 Juni 2020, YP tiba di Labuan Bajo menggunakan Kapal Sangke Palangga. Jumat, 10 Juli 2020, YP menjalani rapit test di Puskesmas Datak dengan hasil reaktif (positif).
Sabtu, 11 Juli 1020, YP menjalani pemeriksaan swab TCM di RSUD Komodo. Hasilnya YP terkonfirmasi positif Covid-19.

3. Pasien 019 inisial Pasien FA (20) berasal dari Datak, Desa Golo Ronggot, RT 006/RW 002, Kecamatan Welak.

Riwayat pasien 019

FA bekerja di Makasar sejak 2019. FA kembali ke Labuan Bajo menumoang KMP. Sangke Palangga pada 23 Juni 2020. FA telah menjalani Rapid Test di Makasar dengan hasil negative atau non reaktif. Namun, ketika FA menjalani rapid test pada 10 Juli 2020 di Puskesmas Datak, FA terkonfirmasi reaktif rapid test.

Rabu (15/7/2020) FA langsung diambil sampel Swab di RSUD Komodo. Haail pemweiksaan swab di Laboratoriun TCM RSUD Komodo, FA terkonfirmasi positif civid-19.

4. Pasien 020 inisial YNG (23) berasal dari Kakor, Desa Kakor, RT 010/RW 005, Kecamatan Lembor Selatan. YNG dalam keadaan hamil 8 bulan.

Riwayat pasien 020

YNG kuliah di Makasar sejak 2015. Pada 11 Juli 2020, YNG kembali ke Labuan Bajo menggunakan KMP Sangke Palangga. YNG telah melakukan Rapid Test pada salah satu klinik di Makasar dengan hasil negatif (non reaktif)

Pada 12 Juli 2020, KMP Sangke Palangga tiba di Labuan Bajo. Kapal tersebut sebelumnya pernah mengangkut pasien positif corona. Tim medis Dinas Kesehatan Mabar melakukan Rapid Test untuk penumpang yang turun dari Kapal tersebut termasuk YNG. Dia memperoleh hasil Reaktif rapid test.

Rabu (15/7/2020) petugas medis mengambil sampel Swab di RSUD Komodo. Berdasarkan hasil pemeriksaan Swab di Laboratoriun TCM RSUD Komodo, YNG terkonfirmasi positif covid-19.

5. Pasien 021 inisial LJ (65) berasal dari Nggilat, Desa Nggilat, RT 001/RW 001, Kecamatan Macang Pacar.

Riwayat pasien 021

LJ berada di Makasar sejak 2019 mengikuti acara wisuda anaknya yang berada di Makasar. Pada 11 Juli 2020, LJ kembali ke Labuan Bajo menggunakan Kapal Sangke Palangga. LJ mengaku telah melakukan Rapid Test pada salah satu RS di Makasar dengan hasil negative atau non reaktif. Namun LJ lupa tanggal pengambilan rapid test tersebut.

Tanggal 12 Juli 2020, KMP. Sangke Palangga tiba di Labuan Bajo. Tim Medis Dinas Kesehatan melakukan Rapid Test terhadap LJ dengan hasil Reaktif.

Rabu (15/7/2020) dilakukan pengambilan Swab di RSUD Komodo. LJ terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan pemeriksaan Swab di Laboratoriun TCM RSUD Komodo.

Kapal Sangke Pallangga bersandar di Labuan Bajo pada Minggu (12/7/2020) dengan total penumpang 106 orang. Pendataan Penumpang telah selesai dilaksanakan untuk mempermudah Tim Survailence Dinas Kesehatan Mabar melakukan tracing.

Menyusul penambahan lima pasien positif baru corona, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mabar melalui Siaran Pers Media Centre Covid-19 Nomor
027/SP/MCCOVID19/MABAR/VII/2020 meminta masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan pelaku perjalanan KMP Sangke Palangga pada tanggal 23 Juni dan 12 Juli 2020 untuk segera menghubungi Petugas Kesehatan di pusat layanan terdekat agar dapat segera melakukan pemeriksaan dini.

Dinkes Mabar juga mengimbau masyarakat untuk kooperatif melaporkan diri dan menginformasikan riwayat kontak yang pernah dilakukan dengan para bekas penumpang KMP Sangke Palangga demi memutus mata rantai penyebaran wabah corona di tengah masyarakat.
***