BEKASI, metro7.co.id – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi virus  corona (Covid-19) mengubah berbagai tatanan serta praktik hidup masyarakat, tak terkecuali saat pernikahan  berlangsung. Ada perbedaan signifikan dibanding biasanya.

Pesta bertabur bunga, irama musik yang menggema, serta tamu dalam jumlah besar yang datang memberikan selamat umum terlihat saat resepsi pernikahan berlangsung. Namun, itu semua tidak bisa terlihat lagi sejak virus corona (Covid-19) mewabah di Indonesia.

Meski begitu, bukan berarti selalu direspons gundah oleh para kawula yang baru saja menikah.Justru bersyukur melangsungkan pernikahan dengan kesederhanaan.

Nunung salah satunya. Nunung baru saja menikah dengan Muhamad di Aula Masjid Jamie Nurul Iman Galian Bunut Rt 01/05 Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya Kabuptaen Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini, Minggu (02/08/20). Pernikahannya dihadiri tak lebih dari 20 orang anggota keluarga.

Ada rasa sedih ketika saudara dan teman-teman baik tidak bisa ikut dalam momen penting dalam hidupnya. Namun, mau tak mau, memang itu yang harus terjadi demi mencegah penularan virus corona.

Ia pun sempat menitikkan air mata haru di rangkulan ayahnya yang hadir mendampingi. Momen haru tetap tak bisa ditangkis meski tak banyak orang yang menyaksikan.

“Tegang iya, sakral iya. Bayangannya dulu nikah enggak kayak gini, sama sekali di luar dugaan,” terangnya.

Karyawati swasta ini tak menyesali keputusannya melepas status sendiri di tengah pandemi. Ia bahkan sengaja memilih hari ini karena hari baik dan masih libur Idul Adha.

“Karena hari baik juga momen libur Idul Adha,” kata Nunung. ***