MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Otoritas Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo menjelaskan pengambilan swab di RS Siloam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur belum dibuka untuk umum. Dijelaskan, pengambilan swab enam pasien klaster kapal wisata Prana dari Bali yang terkonfirmasi positif covid-19 pada Kamis (30/7/2020) dilakukan dalam kondisi khusus.

“Pengambilan swab yang dilakukan adalah hanya untuk kondisi khusus,” jawab Ina salah seorang Kabid yang menangani urusan swab dan rapid test di RS Siloam Labuan Bajo.

Dia dikonfirmasi media ini terkait dua hal, yakni pengambilan swab terhadap keenam pasien kru kapal Prana yang belum diberitahukan kepada Dinkes Mabar dan soal tarif biaya rapid test yang berlaku di RS Siloam Labuan Bajo.

Terkait enam pasien baru positif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan real time PCR Laboratorium RS Siloam,
Otoritas RS Siloam Labuan Bajo enggan memberi keterangan lebih detail. Ina malah mengarahkan media ini untuk menghubungi Dinkes atau satgas Covid Mabar.

“Kalau mengenai ini, semua informasinya akan keluar satu pintu melalui Dinkes atau dari tim satgas covid Mabar. Minta maaf, hari ini kami tidak masuk kantor,” jawab Ina via Whatsapp, Sabtu (1/8/2020).

Berita media ini sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Mabar menegaskan beberapa hal penting kepada pihak manajemen RD Siloam Labuan Bajo menyusul penambahan enam kasus baru positif covid-19.

Pertama, Dinas Kesehatan Mabar sampai hari ini belum mendapat pemberitahuan resmi dari manajemen RS Siloam Labuan Bajo terkait pengambilan Swab mandiri terhadap keenam pasien tersebut.

“Saya selaku Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Mabar sangat gerah terkait manajemen RS Siloam. Apapun resiko yang muncul baik dari aspek harga swab mandiri maupun hambatan-hambatan yang berkaitan dengan swab mandiri, itu menjadi tanggungjawab RS.Siloam,” tegas Yohanes Johan sangat kesal.

Kedua, ketika RS Siloam menyiapkan swab mandiri, harus menyiapkan peoses follow up terkait kasus tersebut.

“RS Siloam harus menyiapkan kamar isolasi yang layak di RS Siloam,” tegas Yohanes.

Berdasarkan hasil pemeriksaan real time PCR Laboratorium RS Siloam Labuan Bajo, Kamis (30/7/2020), ditemukan enam orang pasien baru terkonfirmasi positif covid-19. Keenam pasien itu yakni, FLN (23) perempuan, FL (25) perempuan, IGNS (46) laki-laki, H (38) laki-laki, YS (27) laki-laki dan M (24) laki-laki. Mereka kru Kapal Wisata Prana asal Bali yang beroperasi di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami, SKM menjelaskan kapal wisata itu kini sedang bersandar di perairan pelabuhan Labuhan Bajo. Dinas Keaehatan kini sedang melengkapi data keenam pasien baru positif tersebut

“Kapal itu ada di pelabuhan. Yang bersangkutan sedang dikarantina. Kami sedang lengkapi datanya”, ujar Paulus Mami yang dikonfirmasi media ini, Sabtu (1/8/2020).

Segera diisolasi

Senada, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Mabar, Yohanes Johan menjelaskan, hari ini juga, pukul 15.00 wita rencana penjemputan pasien Covid-19 dari kapal Prana.

Proses evakuasi enam pasien tersebut segera dilakukan demi mencegah penyebarannya, mereka segera diisolasi di rumah karantina Pemkab Mabar”, ujar Yohanes, Sabtu (1/8/2020) siang.

Menyusul penambahan enam kasus baru tersebut, Dinas Kesehatan Mabar, kata Yohanes mengimbau semua pemilik kapal wisata dari Bali yang beroperasi di Labuan Bajo agar tidak beroperasi.

“Untuk sementara ini, kami imbaukan agar kapal wisata dari Bali yang berlayar di perairan Labuan Bajo tidak beroprasi. Semua kru kapal harus menjalani pengambilan swab,” kata Yohanes. ***