MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – KMP Sangke Pallangga kembali membawa 89 penumpang penyeberangan Makassar- Labuan Bajo. Kapal bernomor GT.556 No.2422/Ba bersandar di Pelabuhan ASDP Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (29/7/2020) pukul 08.00 Wita.

Hasil penelusuran Tim Surveillance terpadu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mabar menemukan tiga dari total 89 penumpang KMP Sangke Pallangga tanpa mengantongi dokumen perjalanan yang valid.

Terkait temuan ini, tim surveillance langsung membawa ketiga penumpang kapal tersebut ke Puskesmas Labuan Bajo untuk menjalani Rapid Test.

Koordinator lapangan tim Surveillance terpadu BPBD Mabar, Hans Mboik merinci identitas ketiga pelaku perjalanan yang baru tiba di Labuan Bajo adalah J (21) laki-laki alamat
Jarak, Golo Mori, Kecamatan Komodo. LP (20) Laki-laki alamat Kasong, Desa Kasong, Kecamatan Ndoso dan S laki-laki, alamat Pulau Mesa, Kecamatan Komodo.

Hans menjelaskan, ketiga pelaku perjalanan tersebut tanpa mengantongi surat keterangan rapid test dari Kota asal.

“Ketiga orang ini dibawa ke Puskesmas Labuan Bajo Untuk dirapid test. Mereka langsung dirapid karena tanpa membawa surat keterangan rapid test,” kata Hans yang dijumpai metro7.co.id di posko Pelabuhan ASDP Labuan Bajo, Rabu (28/7/2020) pukul 09.00 Wita.

Tindakan tersebut, kata Hans, sebagai langka pencegahan karena Kapal Sangke Pallangga sering bawa penumpang corona.

Non Reaktif

Dari Pelabuhan, media ini menelusuri jejak ketiga pelaku perjalanan tersebut ke Puskesmas Labuan Bajo.

Kepala Puskesmas Labuan Bajo, Vinsensius Paul,S.Kep belum berhasil ditemui si dua g kerjanya. Dihubungi melalui Whatsapp, Dia mengatakan sedang berada di luar kota Labuan Bajo.

“Saya sedang tugas luar. Nanti saya konfirmasi dengan staf,” jawab Vinsen Paul.

Yogi, Seorang petugas kesehatan di Puskesmas Labuan Bajo yang ditemui metro7.co.id di Puskesmas Labuan Bajo menjelaskan, ketiga penumpang Kapal Sangke Pallangga itu dinyatakan non reaktif hasil pemeriksaan rapid test.

“Hasil rapid test tadi, ketiga pelaku perjalanan itu non reaktif,” ujar Yogi.

Namun demikian, kata petugas itu, ketiga pelaku perjalanan itu masih dalam pemantauan tim surveillance Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat. Sepuluh hari kemudian, mereka kembali menjalani Rapid Test tahap dua. ***