TEGAL, metro7.co.id – Kementerian PUPR meluncurkan Program Padat Karya senilai Rp 1,35 triliun. Ini realisasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), bagian dari Program Padat Karya Tunai (PKT) 2020 yang menjangkau 6.000 lokasi di Tanah Air. Program ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat pandemi virus covid-19.

Dilihat dalam website resmi Sekretariat Kabinet yang dikutip, Sabtu (3/10/2020), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, program infrastruktur kerakyatan itu penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Percepatan realisasi program ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat virus corona.

“PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa dan pelosok,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

P3TGAI merupakan pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier. Dalam pengerjaannya yang melibatkan petani atau penduduk setempat, akan mendapatkan upah sehingga menambah penghasilan mereka.

Pemerintah menganggarkan Rp225 juta untuk tiap titik. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan fisik sebesar 87 persen atau Rp195 juta. Sisanya untuk pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13 persen atau Rp30 juta.

“Program ini menciptakan penyerapan tenaga kerja,” kata Basuki.

Tahun ini program tersebut dibagi tiga tahap. Kementerian PUPR akan memulai tahap pertama pada periode April 2020, yang ditargetkan rampung dalam waktu 3-4 bulan, yakni Juni atau Juli 2020.

Tahap pertama dilaksanakan di 1.653 lokasi yang tersebar pada 31 provinsi. Lokasi di Pulau Sumatera meliputi, Aceh 50 lokasi, Sumatera Utara 68 lokasi, Riau 15 lokasi, Kepulauan Riau 2 lokasi, Sumatera Barat 38 lokasi, Jambi 44 lokasi, Bengkulu 37 lokasi, Sumatera Selatan 74 lokasi, dan Lampung 48 lokasi.

Di Pulau Jawa mencakup Banten 46 lokasi, Jawa Barat 183 lokasi, Jawa Tengah 125 lokasi, Yogyakarta 40 lokasi, dan Jawa Timur 215 lokasi.

Program ini juga menyasar wilayah di Kalimantan, yakni, Kalimantan Barat 60 lokasi, Kalimantan Tengah 15 lokasi, Kalimantan Selatan 15 lokasi, dan Kalimantan Timur 27 lokasi.

Untuk Pulau Sulawesi mencakup Sulawesi Utara 45 lokasi, Gorontalo 50 lokasi, Sulawesi Tengah 38 lokasi, Sulawesi Barat 29 lokasi, Sulawesi Tenggara 50 lokasi, dan Sulawesi Selatan 72 lokasi.

Sisanya dilaksanakan di wilayah Indonesia Timur, yakni Bali 41 lokasi, Nusa Tenggara Barat 58 lokasi, Nusa Tenggara Timur 48 lokasi, Maluku 27 lokasi, Maluku Utara 21 lokasi, Papua Barat 24 lokasi dan Papua 48 lokasi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga memastikan pelaksanaan program Padat Karya tersebut dengan memperhatikan protokol physical dan social distancing di tengah penyebaran pandemi virus corona.

Terpisah, didapat informasi dari salah satu Tenaga Pendamping Masyarakat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) wilayah Kabupaten Tegal, yang tidak mau disebut namanya, ada 6 Desa di Wilayah Kabupaten Tegal yang menerima program tersebut yang dalam pelaksanaanya di kerjakan oleh kelompok tani yang ditunjuk. Sabtu (3/10/2020). Menurutnya, sebelumnya TPM memberikan sosialisasi di desa penerima P3TGAI.

Sebelumnya, pendamping melakukan sosialisasi terlebih dahulu melalui musdes (musyawarah desa). Dalam musdes disampaiakan siapa kelompok yg ditunjuk, tidak boleh di pindah tangankan kepihak ke 3, harus dilaksanakan secara swakelola, menggunakan tenaga setempat terutama yg kena PHK atau yg dipulangkan dari luar negeri. “Sebagai pembina dalam pelaksaan program itu adalah kepala desa setempat,” terangnya.

Menurut keterangan dua ketua Kelompok Tani (Poktan) P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) penerima bantuan pelaksanaan pembangunan P3TGAI di Desa Kabupaten Tegal yaitu Desa Sangkanjaya dan Desa Batuagung Kecamatan Balapulang, bahwa pembangunan sudah dilaksanakan.***