PANDEGLANG, metro7.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Banten, A Ucu SN menyebutkan soal kelangkaan gas elpiji 3 kg akan melayangkan surat konfirmasi kepada Dinas Perdagangan perihal permintaan data kuota gas, data agen dan data pangkalan yang tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

 

Kepada media, Sekjen JNI, Ucu melalui telepon selulernya, Minggu (25/04/2021) mengatakan kalau pihaknya sesuai hasil rapat bersama ketua dan pengurus JNI, akan melayangkan surat konfirmasi kepada Dinas Perdagangan perihal permintaan data kuota gas, data agen dan data pangkalan yang tersebar di Wilayah Kabupaten Pandeglang.

 

“Ya hasil rapat kerja pengurus, terkait sikap JNI dalam menyikapi permasalahan kelangkaan tabung gas 3 kg di masyarakat, kami akan segera melayangkan surat permintaan data kuota agen dan pangkalan kepada Dinas Perdagangan Kabupaten Pandeglang,” terang Sekjen JNI Ucu.

 

Sejauh ini sikap JNI sebagai wadah jurnalis kata Ucu, tetap konsisten dalam mengawal setiap program pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama program untuk masyarakat yang tidak mampu.

 

“Kita juga akan mendorong pihak kepolisian untuk menindak tegas terhadap para oknum pelaku atau mafia gas subsidi tersebut, jika ditemukan penyimpangan pada regulasi gas ataupun permainan harga yang dilakukan oknum agen atau pangkalan. Karena hal itu akan berdampak terhadap kerugian masyarakat,” jelas Ucu

 

Hal senada dikatakan Ketua OKK Badak Banten, Samsuni yang menyesalkan, kelangkaan dengan mahalnya harga gas elpiji 3 kg kerap terjadi dilingkungan masyarakat Pandeglang-Banten

 

“Seperti dalam pemberitaan kelangkaan gas subsidi 3 kg itu memang benar faktanya. Kemarin sewaktu saya di wilayah Kecamatan Sobang, banyak warga juga yang mengeluh langkanya gas 3 kg, sekalipun ada mereka harus membeli dengan harga Rp.35.000 per tabungnya,” tutup Samsuni.[]