12 Desa Mendapat Program Pamsimas
TANJUNG – Sebanyak 12 desa di Kabupaten Tabalong yang berpotensi memiliki sumber air akan mendapatkan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) yang didukung dana bersumber dari APBN sebesar 80% dan dana pendamping APBD kabupaten 20%.
Hal itu terungkap dalam Rapat koordinasi dan sosialisasi program Pamsimas di aula Bappeda kabupaten Tabalong baru-baru tadi.
Rapat koordinasi dan sosialisasi yang diikuti Dinas/instansi terkait LSM, konsultan, koordinator, pendamping program Rapat Koordinasi dan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong H.Erwan.
Dalam arahannya H.Erwan berharap kepada semua yang di lapangan bisa berjalan baik dan sukses, disamping itu ia menekankan agar program sanitasi berbasis masyarakat lebih ditingkatkan lagi mengingat hampir 35% sanitasi kita di kabupaten Tabalong dalam kondisi kategori tidak baik atau buruk dan dari 130 desa di kabupaten Tabalong.
Ada 46 desa berdasarkan kajian, sanitasinya termasuk kategori merah, yang penyebabnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat kita akan pentingnya kesehatan, oleh karena itu peran kepala desa dan aparat desa sebagai ujung tombak di lapangan supaya selalu memberikan pendidikan dan motivasi terhadap masyarakat warga desa agar aspek kebersihan, dan aspek kesehatan harus dijaga kemudian perilaku buruk yang biasa dilakukan masyarakat sendiri seperti buang air besar (BAB) di sungai perlu dirubah dengan membuat wc.
Menurut Erwan dari LSM Langsat yang turut terlibat dalam tim pamsimas kabupaten Tabalong, selama ini masih banyak warga desa di kabupaten kita yang belum menikmati pelayanan air bersih dari PDAM sehingga program pamsimas ini perlu kita upayakan dan pada tahun 2012 lalu melalui dana APBD desa kabupaten telah dicoba sebagai percontohan di dua desa, salah satunya di kampung Ayah, desa Kapar kecamatan Murung Pudak hanya dengan biaya Rp 31 juta pembuatan berupa sarana untuk air bersih yang dibuat masyarakat dari dataran atas guntung hasilnya bisa mengalirkan air sepanjang 280 meter untuk keperluan masyarakat kampung Ayah.
Sementara itu menurut Konsultant Pamsimas kabupaten Tabalong Zainur Rahman dari hasil survey yang telah dilakukan di beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Tabalong bahwa prosfek program Pamsimas dilihat dari sumber air yang ada terutama di wilayah nutara pada kecamatan Muara Uya sangat potensial sekali, tahun 2014 ini ada 12 desa di kabupaten Tabalong yang mendapat alokasi dana program Pamsimas, ke 12 desa yang mendapat program akan dijadikan sebagai pilot project, namun dalam pelaksanaannya mulai dari perencanaan sampai pengerjaannya diserahkan kepada masyarakat desa masing-masing akan tetapi tetap saja didampingi oleh pihak konsultan.
Zainur Rahman menambahkan jumlah dana APBN untuk Pamsimas di Tabalong sebesar 1 M 760 juta dengan seering dana APBD sebesar 20% (Rp 440 juta) sehingga jumlah dananya Rp 2 M 200 juta.
“Dan sampai saat ini program Pamsimas di seluruh Indonesia terdapat 220 kabupaten, di kabupaten Tabalong merupakan tahap yang pertama,” katanya. Metro7/Via
Hal itu terungkap dalam Rapat koordinasi dan sosialisasi program Pamsimas di aula Bappeda kabupaten Tabalong baru-baru tadi.
Rapat koordinasi dan sosialisasi yang diikuti Dinas/instansi terkait LSM, konsultan, koordinator, pendamping program Rapat Koordinasi dan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong H.Erwan.
Dalam arahannya H.Erwan berharap kepada semua yang di lapangan bisa berjalan baik dan sukses, disamping itu ia menekankan agar program sanitasi berbasis masyarakat lebih ditingkatkan lagi mengingat hampir 35% sanitasi kita di kabupaten Tabalong dalam kondisi kategori tidak baik atau buruk dan dari 130 desa di kabupaten Tabalong.
Ada 46 desa berdasarkan kajian, sanitasinya termasuk kategori merah, yang penyebabnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat kita akan pentingnya kesehatan, oleh karena itu peran kepala desa dan aparat desa sebagai ujung tombak di lapangan supaya selalu memberikan pendidikan dan motivasi terhadap masyarakat warga desa agar aspek kebersihan, dan aspek kesehatan harus dijaga kemudian perilaku buruk yang biasa dilakukan masyarakat sendiri seperti buang air besar (BAB) di sungai perlu dirubah dengan membuat wc.
Menurut Erwan dari LSM Langsat yang turut terlibat dalam tim pamsimas kabupaten Tabalong, selama ini masih banyak warga desa di kabupaten kita yang belum menikmati pelayanan air bersih dari PDAM sehingga program pamsimas ini perlu kita upayakan dan pada tahun 2012 lalu melalui dana APBD desa kabupaten telah dicoba sebagai percontohan di dua desa, salah satunya di kampung Ayah, desa Kapar kecamatan Murung Pudak hanya dengan biaya Rp 31 juta pembuatan berupa sarana untuk air bersih yang dibuat masyarakat dari dataran atas guntung hasilnya bisa mengalirkan air sepanjang 280 meter untuk keperluan masyarakat kampung Ayah.
Sementara itu menurut Konsultant Pamsimas kabupaten Tabalong Zainur Rahman dari hasil survey yang telah dilakukan di beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Tabalong bahwa prosfek program Pamsimas dilihat dari sumber air yang ada terutama di wilayah nutara pada kecamatan Muara Uya sangat potensial sekali, tahun 2014 ini ada 12 desa di kabupaten Tabalong yang mendapat alokasi dana program Pamsimas, ke 12 desa yang mendapat program akan dijadikan sebagai pilot project, namun dalam pelaksanaannya mulai dari perencanaan sampai pengerjaannya diserahkan kepada masyarakat desa masing-masing akan tetapi tetap saja didampingi oleh pihak konsultan.
Zainur Rahman menambahkan jumlah dana APBN untuk Pamsimas di Tabalong sebesar 1 M 760 juta dengan seering dana APBD sebesar 20% (Rp 440 juta) sehingga jumlah dananya Rp 2 M 200 juta.
“Dan sampai saat ini program Pamsimas di seluruh Indonesia terdapat 220 kabupaten, di kabupaten Tabalong merupakan tahap yang pertama,” katanya. Metro7/Via
Tinggalkan Balasan