130 Sekolah Kotabaru Lakukan Aksi Bergizi
KOTABARU, metro7.co.id – Aksi Bergizi dilaksanakan di sekolah sekolah di seluruh SMP, SMA Sederajat di Indonesia. Sebanyak 130 sekolah di Kabupaten Kotabaru, melaksanakan kegiatan serupa.
Kegiatan dilaksanakan di Kotabaru dibuka oleh Sekda Said Akhmad di MAN Kotabaru, Rabu (26/10/22).
Sekda menyampaikan agar seluruh sekolah diharapkan ikut melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara serentak sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri.
“Tentunya, keberhasilan Aksi Bergizi ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sektor,” kata Said Akhmad
Berbarengan dengan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, kegiatan Aksi Bergizi juga disebarluaskan melalui berbagai media sosial.
“Kampanye ini diharapkan dapat memotivasi remaja untuk mengkonsumsi Tablet Tambah Darah setiap minggu serta mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani, seperti telur, ayam, daging, ikan, dan lainnya,” ujarnya
Ia menerangkan anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.
Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%.
“Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD),” tutur Sekda
Suplementasi Tablet Tambah Darah mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum Tablet Tambah Darah 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12-18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/ sederajat dan SMA/sederajat.
“Walaupun pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri sudah dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah,” ucapnya
Ditambahkannya salah satu faktor penyebab anak stunting adalah anemia yang dapat dicegah secara dini dengan rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sejak remaja.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan sekitar 3 dari 10 anak masih mengalami anemia.
“Perlu gerakan bersama untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri,” pungkasnya. *