Tanjung — Musibah banjir yang terjadi pada pertengahan bulan Juli 2013 lalu telah merendam 1786,5 ha tanaman padi di Kabupaten Tabalong. Ancaman puso diperkirakan lebih dari 50 persen karena tanaman padi yang terendam masih berumur di bawah satu bulan.
Tanaman padi yang mengalami kerusakan akibat terendam banjir itu berada di Kecamatan Muara Harus seluas 36 Ha, Kecamatan Banua Lawas 485 Ha, Kecamatan Pugaan 558,5 Ha dan Kecamatan Kelua 677 ha. Sementara bibit padi yang disemai di lahan yang terkena musibah banjir itu sebanyak 20,130 ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Tabalong, Syam’ani SP, belum bisa menghitung kerugian akibat musibah banjir ini. “Kerugian masih belum bisa dihitung, harus menunggu air benar-benar surut untuk bisa mengetahui secara jelas tanaman yang puso,” katanya.
Syam’ani menghimbau kepada para petani maupun kelompok tani yang mengalami kerusakan padi pada lahan sawah akibat terendam banjir untuk mengajukan permohonan bantuan subsidi benih. Permohonan disampaikan ke Distanakan Kabupaten Tabalong dengan membuat Daftar Usulan Pembelian Benih Bersubsidi (DUPBB). Usulan itu selanjutnya akan diteruskan kepada Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, Ir Fathurahman, petani yang mengalami puso dan masih mau menanam kembali boleh mengajukan permohonan bantuan subsidi benih. “Informasi ini telah kami sampaikan dan disambut baik oleh para petani kita seraya berharap agar pemerintah bisa menyediakan benih varietas unggul yang berumur pendek,” pungkasnya. (Metro7/Via)