2014 Ditargetkan Peningkatan Produksi Pangan
Paringin,- Kabid Ketersediaan Distribusi Pangan Balangan, Rusdin mengatakan dalam upaya meningkatan produksi pangan masyarakat Balangan Pemkab setempat telah menjalankan program sesuai ketentuan yang harus diterapkan yakni dengan mengetahui gambaran keadaan diantaranya, keadaan gambaran umum yang meliputi luas wilayah Kabupaten Balangan dengan luas 1.878,34 KM, lalu topografi wilayah yang terdiri dari – Dataran/Pegunungan (179.267)Ha,- Perairan dan Rawa (3.026)Ha,- Sungai (5.537)Ha. Jumlah penduduk sebanyak kurang lebih 112.395 orang, dan jumlah Kepala Keluarga kurang lebih sebanyak 32.703 KK.ujar Kabid Ketersediaan Distribusi Pangan Rusdin saat dikonfermasi diruang kerjanya.
Sedangkan untuk potensi alamnya terhadap potensi lahan sawah terdapat berabagai jenis tanah sawah diantaranya irigasi tekhnis , irigasi setengah tehnis yang luasnya mencapai 1.799 Ha, irigasi sederhana (PU) dengan luas mencapai 260 Ha, irigasi Desa (Non PU) lusa 1.505 Ha, tadah hujan dengan luas 30.011 Ha, pasang surut, tanah yang sementara tidak diusahakan, dan sawah lainnya dengan luas 5.167 Ha. “Jadi luas keseluruhan jenis tanah sawah sebesar 38.742 Ha yang terdapat di Kabupaten Balangan,” katanya.
Adapun visi yang diterapkan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan adalah suatu gambaran keinginan diwaktu akan datang akan lebih baik dari sekarang demi untuk mencapai keinginan tersebut, maka yang menjadi tuntutan suatu lembaga/organisasi agar kehidupan masyarakat Balangan akan lebih meningkat dan lebih Baik dikemudian harinya.
Sedangkan misinya tidak lain adalah merupakan suatu keharusan yang wajib diemban dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan Baik, dengan pernyataan misi ini diharapkan dapat meningkatkan sumberdaya pegawai, sumberdaya masyarakat petani, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat mengenalkan lembaga pemerintah yaitu Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan serta dapat mengenali program -programnya.
Disamping itu Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan adalah mewujudkan masyarakat yang mengenal dan menerapkan pola makanan aman,bergizi,berimbang,dan beragam (AB3),menggalakan depersifikasi pangan,meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penyuluh guna mewujudkan pola 1 Desa 1 penyuluh di Kabupaten Balangan,pemantapan ketersediaan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah yang cukup aman dan berkelanjutan menuju swasembada.
Sedangkan untuk analisis ketersediaan beras di tingkat Kecamatan tahun 2013 (Ton)yakni didelapan Kecamatan untuk jumlah penduduknya berjumlah kurang lebih sebanyak 114.009 orang,untuk produksi beras (62,74 %) sebayak 70.956,20 ,untuk kebutuhan konsumsi RT(139,15) sebanyak 15.864,35, untuk kebutuhan pakan ternak (0,17%) sebanyak 127,45, untuk kebutuhan industri (0,66 % ) sebanyak 494,80, untuk tercecer (2,5 %) sebanyak 1.874,57, untuk jumlah kebutuhan beras sebanyak 17.739,24, sedangkan untuk jumlah ketersediaan sebanyak 53.217,05 .
Adapun topoksi bidang ketersediaan dan distribusi pangan meliputi, 1. menyusun rencana kerja bidang ketersediaan dan distribusi pangan, 2. menyiapkan bahan rumusan kebijakan teknis ketersediaan dan cadangan pangan, 3. menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional pengkajian kerawanan dan kewaspadaan pangan, 4.menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pengadaan dan cadangan pangan, 5.menyiapkan rencana bahan pemantauan ketersediaan dan kerawanan pangan, 6.menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan identifikasi kebutuhan pangan dan kerawanan pangan, 7.mlaksanakan koordinasi,integrasi,singkronisasi,dan simplikasi serta melaksanakan tugas, 8.melaksanakan pengaturan sistem distribusi pangan masyarakat, 9.melaksanakan pelaporan atas pelaksanaan tugas dan fungsi, 10.melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsi .
Sedangkan untuk ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok yang meliputi komoditas pada – Beras konsumsi (susenas 10/09) sebanyak 139,15kg/kpt/tahun,produksi (Ton)pada tahun 2012 sebanyak 74.970,83, kebutuhan (Tona)pada tahun 2013 sebanyak 17.739,24 , ketersediaan (Ton) pada tahun 2013 sebanyak 57.231,59.
Terhadap komoditas pada jagung konsumsi(susenas10/09) :2,05 kg/kpt/thn,produksi (Ton) tahun 2012 :683,52 ,kebutuhan (Ton)tahun 2013:233,7 ,dan ketersediaan (Ton)tahun 2013 :449,82 .
Sedangkan untuk komoditas pada kacang tanah konsumsi (susenas 10/09):1,18 kg/kpt/thn,produksi (Ton)pada tahun 2012 :188,56 ,kebutuhan(Ton) tahun 2013 :134,5 ,dan ketersediaan (Ton) pada tahun 2013: 54,06.
Komoditas pada cabe merah besar konsumsi (1,55kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 (55),kebutuhan tahun 2013 (176,7),ketersediaan tahun 2013( 121,7).
Komoditas pada bawang merah konsumsi (1,55kg/kpt/thn) ,produksi tahun 2012 tidak ada ,kebutuhan pada tahun 2013 (176,7) ,ketersediaan tahun 2013 (176,7).
Komoditas pada gula pasir konsumsi (7,69kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 tidak ada,kebutuhan pada tahun 2013 (876,7),ketersediaan tahun 2013 (876) .
Komoditas pada minyak goreng konsumsi (8,24kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 tidak ada,kebutuhan pada tahun 2013 (939,4),ketersediaan tahun 2013 (939,4).
Komoditas pada daging sapi konsumsi (1,72kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 (210,95),kebutuhan pada tahun 2013 (196,09),ketersediaan pada tahun 2013 (14,86).
Komoditas pada daging unggas konsumsi (4,52kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 ( 469,48),kebutuhan pada tahun 2013 (515,3),ketersediaan pada tahun 2013 (45,82).
Komoditas pada telor konsumsi (7,25kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 (576,49),kebutuhan pada tahun 2013 (826,5),ketersediaan pada tahun 2013 (250,01).
Komoditas pada ikan konsumsi (6,40kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 tidak ada,kebutuhan pada tahun 2013 (6.890,54),ketersediaan pada tahun 2013 ( 550).
Dikatakan Rusdin lagi, diharapan kedepannya bisa meningkatkan hasil produksi pangan sehingga jangan sampai adanya masyarakat miskin dan kerawanan pangan, meningkatkan produksi , menciptakan kesediaan pangan, intinya mensejahterakan masyarakat Balangan degan program yang berpotensi terhadap kehidupan masyarakat,
Adapun kendalanya yakni tentang permodalan bagi masyarakat, adanya serangan hama- hama penyakit dan mengakibatkan produksi kita menurun, dan pihak Kami sudah melakukan soasialisasi kelapangan, dengan harapan masyarakat Balangan bisa mencapai protein 2 ribu klo kalori ,
kebutuhan protein harus mencapai 49 protein .
Sedangkan untuk neraca ketersediaan/kebutuhan beras tahun 2013 lalu untuk produksi gabah (135.265,84 ton) dengan keterangan susenas (GKG),dan ketersediaan tahun 2013.
Untuk neraca kebutuhan baik bibit unggul/benih yang keterangan susenasnya berjumlah (10% istimasi),dan ketersediaan tahun 2013 berjumlah (13.526.58) ,untuk pekan ternak keterangan susenasnya berjumlah (0,44%) dengan ketersediaan tahun 2013 (595,17) ,untuk industri keterangan susenasnya (0,55%) dengan ketersediaan tahun 2013 (743,96),sedangkan untuk kebutuhan tercecer sendiri dengan keterangan susenasnya (5,4%) dengan ketersediaan tahun 2013 (7.304,35).
Cadangan pangan pemerintah ada 28 ton ,cadangan pangan masyarakat sekitar 8 ton dan 4 gudang cadangan pangan masyrakat,yang dialokasikan penempatannya yakni di Paringin Kota, Haur Bato, Juai (Teluk Bayur), Bungin dan Lobau. Kegiatan ini juga dalam rangka bencana alam seperti, kebanjiran, kebakaran dan daerah miskin. Dan kemungkinan bencana alam itu pasti ada dikabupaten Balangan seperti Lampihong karena dapat dilihat dari dampak yang rentan terjadi yakni kebanjiran.
Selain itu, juga dapat dilihat dari kegiatan yang dilaksanakan ketahanan pangan dalam meningkatkan hasil produksi pangan ada beberapa desa yang menjadi panutan yang bisa meningkatkan sentra ketahanan pangan, diantaranya yakni Lampihong, Batu Mandi, dan Paringin.Metro7/Sri
Sedangkan untuk potensi alamnya terhadap potensi lahan sawah terdapat berabagai jenis tanah sawah diantaranya irigasi tekhnis , irigasi setengah tehnis yang luasnya mencapai 1.799 Ha, irigasi sederhana (PU) dengan luas mencapai 260 Ha, irigasi Desa (Non PU) lusa 1.505 Ha, tadah hujan dengan luas 30.011 Ha, pasang surut, tanah yang sementara tidak diusahakan, dan sawah lainnya dengan luas 5.167 Ha. “Jadi luas keseluruhan jenis tanah sawah sebesar 38.742 Ha yang terdapat di Kabupaten Balangan,” katanya.
Adapun visi yang diterapkan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan adalah suatu gambaran keinginan diwaktu akan datang akan lebih baik dari sekarang demi untuk mencapai keinginan tersebut, maka yang menjadi tuntutan suatu lembaga/organisasi agar kehidupan masyarakat Balangan akan lebih meningkat dan lebih Baik dikemudian harinya.
Sedangkan misinya tidak lain adalah merupakan suatu keharusan yang wajib diemban dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan Baik, dengan pernyataan misi ini diharapkan dapat meningkatkan sumberdaya pegawai, sumberdaya masyarakat petani, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat mengenalkan lembaga pemerintah yaitu Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan serta dapat mengenali program -programnya.
Disamping itu Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan adalah mewujudkan masyarakat yang mengenal dan menerapkan pola makanan aman,bergizi,berimbang,dan beragam (AB3),menggalakan depersifikasi pangan,meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penyuluh guna mewujudkan pola 1 Desa 1 penyuluh di Kabupaten Balangan,pemantapan ketersediaan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah yang cukup aman dan berkelanjutan menuju swasembada.
Sedangkan untuk analisis ketersediaan beras di tingkat Kecamatan tahun 2013 (Ton)yakni didelapan Kecamatan untuk jumlah penduduknya berjumlah kurang lebih sebanyak 114.009 orang,untuk produksi beras (62,74 %) sebayak 70.956,20 ,untuk kebutuhan konsumsi RT(139,15) sebanyak 15.864,35, untuk kebutuhan pakan ternak (0,17%) sebanyak 127,45, untuk kebutuhan industri (0,66 % ) sebanyak 494,80, untuk tercecer (2,5 %) sebanyak 1.874,57, untuk jumlah kebutuhan beras sebanyak 17.739,24, sedangkan untuk jumlah ketersediaan sebanyak 53.217,05 .
Adapun topoksi bidang ketersediaan dan distribusi pangan meliputi, 1. menyusun rencana kerja bidang ketersediaan dan distribusi pangan, 2. menyiapkan bahan rumusan kebijakan teknis ketersediaan dan cadangan pangan, 3. menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional pengkajian kerawanan dan kewaspadaan pangan, 4.menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pengadaan dan cadangan pangan, 5.menyiapkan rencana bahan pemantauan ketersediaan dan kerawanan pangan, 6.menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan identifikasi kebutuhan pangan dan kerawanan pangan, 7.mlaksanakan koordinasi,integrasi,singkronisasi,dan simplikasi serta melaksanakan tugas, 8.melaksanakan pengaturan sistem distribusi pangan masyarakat, 9.melaksanakan pelaporan atas pelaksanaan tugas dan fungsi, 10.melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsi .
Sedangkan untuk ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok yang meliputi komoditas pada – Beras konsumsi (susenas 10/09) sebanyak 139,15kg/kpt/tahun,produksi (Ton)pada tahun 2012 sebanyak 74.970,83, kebutuhan (Tona)pada tahun 2013 sebanyak 17.739,24 , ketersediaan (Ton) pada tahun 2013 sebanyak 57.231,59.
Terhadap komoditas pada jagung konsumsi(susenas10/09) :2,05 kg/kpt/thn,produksi (Ton) tahun 2012 :683,52 ,kebutuhan (Ton)tahun 2013:233,7 ,dan ketersediaan (Ton)tahun 2013 :449,82 .
Sedangkan untuk komoditas pada kacang tanah konsumsi (susenas 10/09):1,18 kg/kpt/thn,produksi (Ton)pada tahun 2012 :188,56 ,kebutuhan(Ton) tahun 2013 :134,5 ,dan ketersediaan (Ton) pada tahun 2013: 54,06.
Komoditas pada cabe merah besar konsumsi (1,55kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 (55),kebutuhan tahun 2013 (176,7),ketersediaan tahun 2013( 121,7).
Komoditas pada bawang merah konsumsi (1,55kg/kpt/thn) ,produksi tahun 2012 tidak ada ,kebutuhan pada tahun 2013 (176,7) ,ketersediaan tahun 2013 (176,7).
Komoditas pada gula pasir konsumsi (7,69kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 tidak ada,kebutuhan pada tahun 2013 (876,7),ketersediaan tahun 2013 (876) .
Komoditas pada minyak goreng konsumsi (8,24kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 tidak ada,kebutuhan pada tahun 2013 (939,4),ketersediaan tahun 2013 (939,4).
Komoditas pada daging sapi konsumsi (1,72kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 (210,95),kebutuhan pada tahun 2013 (196,09),ketersediaan pada tahun 2013 (14,86).
Komoditas pada daging unggas konsumsi (4,52kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 ( 469,48),kebutuhan pada tahun 2013 (515,3),ketersediaan pada tahun 2013 (45,82).
Komoditas pada telor konsumsi (7,25kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 (576,49),kebutuhan pada tahun 2013 (826,5),ketersediaan pada tahun 2013 (250,01).
Komoditas pada ikan konsumsi (6,40kg/kpt/thn),produksi tahun 2012 tidak ada,kebutuhan pada tahun 2013 (6.890,54),ketersediaan pada tahun 2013 ( 550).
Dikatakan Rusdin lagi, diharapan kedepannya bisa meningkatkan hasil produksi pangan sehingga jangan sampai adanya masyarakat miskin dan kerawanan pangan, meningkatkan produksi , menciptakan kesediaan pangan, intinya mensejahterakan masyarakat Balangan degan program yang berpotensi terhadap kehidupan masyarakat,
Adapun kendalanya yakni tentang permodalan bagi masyarakat, adanya serangan hama- hama penyakit dan mengakibatkan produksi kita menurun, dan pihak Kami sudah melakukan soasialisasi kelapangan, dengan harapan masyarakat Balangan bisa mencapai protein 2 ribu klo kalori ,
kebutuhan protein harus mencapai 49 protein .
Sedangkan untuk neraca ketersediaan/kebutuhan beras tahun 2013 lalu untuk produksi gabah (135.265,84 ton) dengan keterangan susenas (GKG),dan ketersediaan tahun 2013.
Untuk neraca kebutuhan baik bibit unggul/benih yang keterangan susenasnya berjumlah (10% istimasi),dan ketersediaan tahun 2013 berjumlah (13.526.58) ,untuk pekan ternak keterangan susenasnya berjumlah (0,44%) dengan ketersediaan tahun 2013 (595,17) ,untuk industri keterangan susenasnya (0,55%) dengan ketersediaan tahun 2013 (743,96),sedangkan untuk kebutuhan tercecer sendiri dengan keterangan susenasnya (5,4%) dengan ketersediaan tahun 2013 (7.304,35).
Cadangan pangan pemerintah ada 28 ton ,cadangan pangan masyarakat sekitar 8 ton dan 4 gudang cadangan pangan masyrakat,yang dialokasikan penempatannya yakni di Paringin Kota, Haur Bato, Juai (Teluk Bayur), Bungin dan Lobau. Kegiatan ini juga dalam rangka bencana alam seperti, kebanjiran, kebakaran dan daerah miskin. Dan kemungkinan bencana alam itu pasti ada dikabupaten Balangan seperti Lampihong karena dapat dilihat dari dampak yang rentan terjadi yakni kebanjiran.
Selain itu, juga dapat dilihat dari kegiatan yang dilaksanakan ketahanan pangan dalam meningkatkan hasil produksi pangan ada beberapa desa yang menjadi panutan yang bisa meningkatkan sentra ketahanan pangan, diantaranya yakni Lampihong, Batu Mandi, dan Paringin.Metro7/Sri
Tinggalkan Balasan