Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Penelitian, Kintap, Tanah Laut, menjadi area yang dipilih tim gabungan Research & Depelopment (R&D) Compliance Section pada OHSE Departement PT Adaro Indonesia, dan Balai penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru, untuk melakukan pengumpulan benih tanaman hutan lokal, seperti Meranti, Tengkawang, dan Ulin.
Menurut Supervisor R&D Compliance Section yang turut serta dalam kegiatan tersebut, Fazlul Wahyudi, selama tiga hari (17-21/2), terkumpul sebanyak 16.663 anakan dari jenis Meranti Merah, Meranti Tembaga, Merawan, Mahang Punai dan Bayur.
Pengayaan jenis tanaman lokal ini, ujar Fazlul, selain untuk memenuhi ketentuan pemulihan kondisi hutan dengan keharusan adanya jenis tanaman lokal sebanyak 40 persen dari keragaman hayati pada lahan reklamasi tambang, pengayaan jenis tanaman lokal turut menjadi upaya pembuktian keseriusan Adaro melakukan reklamasi lahan tambangnya.
“Bisa jadi, juga tidak banyak yang mengetahui bahwa ini juga membantu capaian Adaro dalam penilaian proper. Misalnya, dalam konteks ini, sasaran penilaian tentu juga memperhatikan aspek tata kelola lingkungan secara menyeluruh, ketika ditanyakan sudah sejauhmana capaian Adaro dalam upaya pengayaan ragam hayati lokal, kita punya bukti untuk memang melakukan itu,”kata Fazlul.
Pengambilan bibit anakan pada lantai hutan, sejatinya memuat upaya lebih dari sekedar mengumpulkan, karena sebagian besar anakan yang tumbuh di lantai hutan, punya kesempatan hidup yang sangat kecil. Risiko berupa terinjak hewan yang melintas, dan kurangnya sinar matahari hingga menghambat berlangsungnya fotosintesis, merupakan resiko nyata yang sulit dihindari.
Pada saat penanaman, ujar Fazlul, memang tidak ada jaminan bahwa anakan yang dibawa ke area reklamasi tumbuh semua. “Namun, seiring upaya tersebut, kami juga belajar dengan mengamati apa yang membuat anakan ini tidak bisa tumbuh dia area reklamasi kita, sehingga antisipasi jangka panjang untuk menghadapi kemungkinan serupa, bisa kita siapkan”.
Jenis anakan tumbuhan lokal yang terkumpul : Damar/meranti merah 15990 batang, Meranti tembaga 400 batang, Merawan 120 batang, Mahang Punai 67 batang, Bayur 86 batang. Jumlah semuanya 16663 batang.