Aksi Demo Masyarakat Tabalong, Tuntut Lima Hal Kepada Pemerintah
TANJUNG, metro7.co.id – Seringnya mobil bertonase besar dari PT Conch berlalu-lalang yang mengakibatkan infrastruktur jalan menjadi rusak. Dari tilikan awak media Metro7, terlihat jelas kerusakan jalan hasil dari mobil berukuran besar itu dari Simpang 3 Selongan Tanjung sampai dengan Pugaan.
Oleh karena itu gabungan masyarakat Tabalong menggelar Aksi Gerakan Masyarakat Tabalong Peduli di Simpang Tiga Selongan, Jalan Pahlawan RT 02, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Rabu (30/6) Pukul 14.00 WITA.
Dalam aksi itu bertujuan untuk memastikan penegakkan hukum tentang keadilan berlalu lintas yang selama ini meresahkan warga masyarakat dengan rusaknya infrastruktur jalan oleh angkutan bertonase lebih dari perusahan PT Conch.
Salah satu Koordinator dalam aksi Gerakan Masyarakat Tabalong Peduli, Rusmadi mengatakan, dari berbagai elemen masyarakat bersatu menyampaikan aspirasi terkait beberapa tuntutan.
“Yang pertama, kita meminta kepada pemerintah untuk melakukan pembatasan tonase. Karena kita sama-sama mengetahui unit yang belalu lalang ini adalah unit besar. Tentu yang lebih paham adalah pemerintah itu sendiri,” ucap Rusmadi saat ditemui awak media.
Pihaknya dari masyarakat secara kasat mata melihat, menilai dan memperhitungkan bahwa angkutan yang dibawa itu sangat berlebih. Sehingga, mengakibatkan jalan yang sering dilalui masyarakat rusak.
“Kemudian, yang kita minta adalah adanya pembatasan jam operasional. Kita hanya meminta pembatasan bukan menghentikan usaha orang. Silakan mereka berbisnis, tetapi hargai juga hak pengguna jalan yang lain,” ujarnya.
Dalam hal pembatasan jam operasional itu, pihaknya meminta antara jam 10 malam hingga 6 pagi.
Lalu, pihaknya juga meminta kepada pemerintah untuk segera membangun Jembatan Timbang, agar tonase dari mobil angkutan perusahaan terkenal di Tabalong itu dapat diketahui.
“Dengan adanya jembatan timbang itu akan sangat terbaca tonase yang mereka (PT Conch) angkut. Dan ini tentu juga akan sangat berimplikasi bagi kepentingan daerah,” pintanya.
Selanjutnya, pihaknya meminta dan menekankan adanya langkah dari pemerintah untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang sudah rusak. “Ini tentu sangat mengganggu masyarakat dalam beraktivitas,” tekannya.
Kemudian juga, apabila dalam waktu satu minggu aspirasi yang mereka sampaikan tidak dipenuhi, maka mereka akan kembali menggelar aksi lanjutan.
“Dan kami juga sesuai dengan permintaan masyarakat secara swadaya akan membangun portal. Itu juga kita lakukan dalam rangka pemastian, untuk meyakinkan masyarakat bahwa kita serius dengan kondisi yang sekarang,” tandasnya.
Terkait hal ini juga, Bupati Tabalong, Ketua DPRD Tabalong, Kapolres Tabalong, Dandim 1008 Tanjung, Ketua Pengadilan Negeri Tanjung dan Kejari Tabalong dalam tilikan awak media belum ada yang hadir pada aksi tersebut.
“Kami dalam hal itu juga masih berprasangka baik, mereka adalah orang tua di daerah kita, kalaupun pada akhirnya mereka tidak hadir tentu kita sangat kecewa, mereka adalah harapan kita. Pada saat ini adalah momen mereka bersama rakyat,” pungkasnya.*